Dokter mengingatkan Ceri dan Andy, jika mereka tidak segera datang dalam waktu 10 menit, Tianna bisa meninggal atau mengalami kerusakan otak. Untungnya dia bisa melewati hal itu dan sembuh setelah dirawat selama empat hari di ruang perawatan anak-anak.
Melalui serangkaian diagnosis dan perawatan, Tianna divonis mengalami RAS. RAS bisa disebabkan berbagai hal. Seperti rasa terkejut, takut, ataupun rasa sakit. Bahkan, terkena air yang sangat dingin ataupun panas bisa memicu terjadinya RAS.
Tianna didiagnosis saat berusia 18 bulan dan hingga saat ini dia telah mengalami 10 kali serangan. Serangan paling lama dialaminya selama dua jam. Serangan terakhir dialami bulan Juli kemarin. Baik Andy maupun Ceri berharap putrinya bisa lepas dari kondisi tersebut.
“Ketika dia mulai menangis, biasanya kami memercikkan air di wajahnya agar dia bisa keluar dari shock yang dialaminya.” kata Andy.
Andy menuturkan, putrinya bisa melakukan segala hal yang diinginkannya. Namun, selama 18 bulan, dia dan istrinya berusaha keras agar Tianna tidak terluka atau terkejut yang menyebabkan dia menangis.
“Dia bidadari kecil kami dan kondisi ini membuat kami terus memerhatikannya. Dia sangat aktif dan senang berbicara. Dia akan tumbuh sesuai usianya,” tutur Andy. (mail/nau/tis)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.