Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Pintar, Jangan Salahkan Pendidikan!

Kompas.com - 16/10/2009, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu terakhir terorisme di Indonesia membuat banyak masyarakat kaget tidak percaya. Karena 3 orang yang diduga terlibat dengan 2 teroris yang tewas di Ciputat, adalah anak muda yang dikenal baik dan pintar dalam bidang akademis. Apakah ada peran pendidikan dalam terorisme? "Pedidikan berkontribusi tapi tidak menjadi pemicu," kata Trihadi Saptoadi, Direktur World Vision Indonesia, dalam sela-sela dialog di Jakarta, Jumat (16/10).

Menurutnya ada 3 faktor terbentuknya terorisme. Pertama, para (calon) teroris mendapat pendidikan yang salah. Mereka didoktrin bahwa merekalah yang paling benar sedangkan yang lain salah. Perbedaan dan keanekaragaman adalah ancaman. "Ini bisa menjadi bubit," ucap Trihadi.

Kedua, mereka yang terlibat dengan terorisme pasti pernah bergabung dengan kelompok paramiliter, yang mendewakan kekerasan. "Pada saat bergabung itu mereka diperkenalkan dengan kekerasan dan senjata," ungkapnya.

Ketiga, ada atmosfer kondusif yang mendukung. Untuk Indonesia, faktor tersebut misalnya ketidakadilan, kemiskinan, dan data base yang karut marut.

Dengan menyebut 3 faktor ini, Trihadi menegaskan bahwa terorisme bukanlah persoalan pendidikan ataupun kemiskinan. Banyak orang fundamentalis dan orang miskin di Indonesia tapi berapa yang menjadi teroris. "Maka jangan menghakimi pendidikan dan kemiskinan. Tidak mudah dari pendidikan melompat ke pembunuhan," ujarnya.

Untuk itulah, ia melanjutkan, solusinya adalah memutus ketiga faktor tersebut. Pertama, beri pendidikan yang baik, benar dan inklusif. Kedua, bubarkan semua kelompok yang menjadikan kekerasan sebagai instrumen mencapai tujuan. "Bentuk-bentuk laskar tidak boleh ada, walaupun hanya bersenjata pentungan," tuturnya.

Terakhir, pemerintah dan seluruh masyarakat bersikeras untuk membangun kesejahteraan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com