TOKYO, KOMPAS.com — Topan Melor menerpa Jepang, Kamis (8/10), dan menyebabkan gedung dan jalanan rusak, layanan kereta api terhenti, serta ratusan penerbangan batal. Dalam peristiwa itu, satu orang dilaporkan tewas dan lusinan lainnya luka-luka.
Melor mencapai pulau utama Jepang, Kamis dini hari, dengan angin yang kencang. Hujan badai yang dibawa topan itu merendam jalanan dan rumah-rumah, menumbangkan pohon-pohon dan tiang listrik. Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan peringatan mengenai longsor, banjir, angin kuat, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
Menurut keterangan Badan Meteorologi Jepang, setelah sampai dekat Semenanjung Chita di Prefektur Aichi, Kamis pagi, topan musiman ke-18 tersebut bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 50 kilometer per jam pada sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Di Tokyo yang padat, operator kereta api menunda atau membatalkan perjalanan kereta di banyak jalur. Akibatnya, banyak penumpang menumpuk di sejumlah stasiun pada jam masuk kerja yang sibuk. Sebanyak 12 layanan "kereta peluru" Tokaido Shinkansen juga dibatalkan. Jalur kereta banyak yang tertimpa pohon tumbang atau tergenang air.
Toyota Motor Corp menyatakan, perusahaan tersebut berencana menghentikan produksi di semua pabriknya di Jepang tengah Kamis ini akibat topan itu. Sebanyak 315 penerbangan juga telah dibatalkan dan penerbangan lain diduga akan terpengaruh.
Berita televisi memperlihatkan banyak rumah rusak akibat tanah longsor di pulau Okinawa dan Kyushu, Jepang selatan.
"Sepanjang malam kami menghadapi angin kencang dan hujan lebat," kata Vishal Jani, pejabat kota di Matsuzaka, Prefektur Mie. Namun, dia mengatakan tak ada laporan mengenai kerusakan serius dan langit kini telah cerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.