Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermodel Panggilan: Tarif Saya Rp 225 Juta Per Jam

Kompas.com - 28/09/2009, 13:09 WIB

KOMPAS.com Supermodel Inggris, Sophie Anderton, secara sensasional membeberkan aibnya sebagai perempuan panggilan yang bertarif 15.000 poundsterling atau setara Rp 225 juta per jam.

Kepada The Sun akhir pekan lalu, Sophie (32), mengungkapkan bagaimana dia telah tidur dengan para pria kaya untuk membayar utangnya yang membubung akibat penggunaan narkoba. Saat mengingat kembali pertama kali dia melakukan hubungan seks untuk uang, dia mengatakan, "Itu berlangsung dalam dua menit. Saya berbaring di sana sambil berpikir. Begitu saja? Untuk 15.000 poundsterling, begitu saja?"

Mantan bintang I'm A Celebrity, yang menjadi model pakaian dalam Gossard, ini belum pernah membicarakan secara gamblang pekerjaannya sebagai perempuan panggilan.  Kepada The Sun, ia mengisahkan semuanya. "Ini yang sebenarnya. Untuk beberapa waktu saya menjual tubuh saya demi mendapat uang banyak. Saya tidak bangga pada hal itu. Pada musim panas tahun 2004, suatu malam saya minum sebotol vodka dan siang hari saya menggunakan kokain. Kokain habis, kartu saya ditolak dan agen saya menelepon untuk meminta pembayaran. Saat itu, saya tahu saya sangat butuh uang," katanya.

Dia pernah diperkenalkan kepada seorang perempuan panggilan kelas atas. Ia melanjutkan kisahnya, "Selama beberapa waktu, saya hanya menyimpan nomor perempuan itu, lalu saya meneleponnya. Dia sangat senang ketika saya telepon. Dia berkata agar saya mengenakan pakaian elegan, tetapi dengan pakaian dalam yang seksi. Saya harus tampil dengan segar. Jantung saya berdegup kencang ketika dia menghargai saya antara 10.000 dan 15.000 poundsterling per jam."

Sophie yang bangkrut lalu membelanjakan sisa uangnya untuk membeli celana dalam seksi, sepatu berhak tinggi, dan pakaian yang pantas untuk menggoda klien kaya.

Dia melanjutkan, "Saya merasa agak sakit sebelum melakukan yang pertama. Tapi saya katakan kepada diri saya bahwa saya hanya sakit perut. Saya naik taksi ke hotel di Knightsbridge, di London barat. Saya berguncang dan berkeringat."

"Saya mengenakan gaun Dolce and Gabbana warna hitam dengan sepatu Louboutin. Saya tampak sopan, sukses, dan normal. Saya melangkah ke kamar lelaki itu. Saya memberi tahu germo saya bahwa saya tidak suka pria gendut dan tua. Ketika pria itu membuka pintu, saya lega. Dia orang Arab yang cerdas, berusia 30-an, dan cukup tampan. Kami berjabat tangan. Dia kelihatan sangat kesepian, kekhawatiran saya hilang dan saya merasa kasihan terhadap pria itu."

"Setelah 40 menit mengobrol, saya memutuskan untuk mengerjakan tugas dan saya berdiri lalu melepaskan pakaian. Saya mendorong pria itu ke ranjang, dia memandang saya dengan penuh nafsu. Saya menutup mata dan dengan cepat menarik pakaian dalamnya. Saya merasa terkontrol. Itu berakhir dengan sangat cepat. Dia memberi saya uang tunai dan saya pulang."

Germo Sophie sangat senang terhadapnya. Dia menjelaskan, "Saya menjadi aset besar baginya. Saya benar-benar tertawa geli ketika dia bertanya apakah saya tertarik untuk melakukan perjalanan ke Florence. Saya pikir, Italia tampaknya tidak terlalu buruk. Tiba-tiba saya sudah di pesawat, kelas utama. Saya dibawa ke sebuah hotel yang bagus, seorang porter menunjukkan kamar saya. Kamar itu diisi coklat, sampanye, bunga-bunga. Di atas tempat tidur ada pakaian dalam mahal dengan sebuah pesan, 'tolong kenakan ini'".

Sophie terkejut saat mengetahui, kliennya yang kedua seorang pengusaha kaya Inggris yang dia kenal. "Saya mengusap air mata," katanya. Pria itu berkata, "Sophie, mengapa kamu melakukan hal seperti ini." "Saya tidak dapat menjawab. Namun, hubungan seks dengan pria itu luar biasa dan pagi berikutnya saya bangun dan menemukan sebuah tas Christian Dior. "Saya menjual lagi tubuh saya dan inilah harganya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com