Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerusalem Tegang Setelah Bentrokan di Al Aqsa

Kompas.com - 28/09/2009, 00:26 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com-Ketegangan meningkat setelah bentrokan pecah di Kota Tua Jerusalem pada Minggu (27/9) di kompleks Masjid Al Aqsa, tempat yang dipandang suci oleh orang Islam dan Yahudi dan telah menjadi pangkal konflik Timur Tengah.

Anak-anak muda Palestina melempar batu ke arah polisi Israel yang dikerahkan di jalan-jalan Kota Tua itu, dan aparat keamanan membalas dengan granat, kata para saksi mata.

Polisi mengatakan 17 anggotanya cedera dalam bentrokan-bentrokan itu dan 11 orang ditahan. Para saksi mata mengatakan puluhan warga Palestina terluka.

Pada siang hari puluhan personil polisi berpatroli di jalan-jalan sempit di kota bersejarah itu dan pagar penghalang didirikan di sejumlah pintu gerbang sepanjang dinding berusia 400 tahun di kota tersebut.

"Jumlah personil polisi di Kota Tua cukup besar...secara umum mulai suasana tenang," kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld kepada AFP.

Polisi dan saksi mata mengatakan kerusuhan itu pecah setelah sekelompok wisatawan memasuki kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal di kalangan orang Islam sebagai Al Haram Al Sharif (Perlindungan Mulia) dan bagi orang Yahudi sebagai Gunung Kuil.

Pada awalnya polisi mengatakan kelompok itu merupakan pemeluk Yahudi tapi kemudian mereka mengatakan kelompok itu wisatawan Perancis.

"Kelompok tersebut yang semula dikira pemeluk Yahudi dilempari batu di halaman masjid itu tapi kenyataannya mereka adalah wisatawan Perancis yang datang ke sana sebagai bagian dari kunjungannya," kata juru bicara Kepolisian Jerusalem Shmuel Ben Ruby.

"Ada kelompok besar pemukim Yahudi yang berkumpul di luar Al Aqsa dan berusaha masuk," ujar warga Palestina yang menyebut dirinya Abu Raed. "Beberapa di antara mereka masuk dan pergi ke arah jantung halaman, yang pada saat itu banyak orang shalat...Mereka merupakan pemukim Yahudi yang berpakaian layaknya turis," katanya.

Setelah masuk halaman, kelompok itu dicegat oleh 100 orang yang ada di masjid dan akhirnya melempar batu ke arah mereka. Polisi menarik mereka ke luar dan menutup gerbang, kata polisi dan saksi mata.

"Personil polisi keluar dan berkata kepada kami `ini salahmu jika kamu tidak ke sini, orang-orang Arab tidak melempari batu`," ujar Yehuda Glick, 43, seorang Yahudi yang menunggu di luar.

Segera setelah bentrokan, aparat kemanan menutup halaman itu sementara para pembicara dari masjid di Kota Tua itu menyeru warga untuk berkumpul di tempat tersebut.

Otoritas Palestina dukungan Barat di Tepi Barat yang diduduki menyerukan orang-orang berkumpul di masjid itu "untuk siaga menghadapi kelompok ekstrem Yahudi" dan menuntut intervensi internasional melindungi tempat tersebut.

"Aksi-aksi ini meledakkan semua usaha membawa perdamaian dan mendirikan satu negara Palestina merdeka dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya," demikian pernyataan Kementerian Informasi Palestina.

Sementara itu, Gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyatakan insiden itu "eskalasi berbahaya" dan menyerukan protes-protes pada sore hari.

"Pendudukan (Israel) bertangung jawab atas semua konsekuensi dan perkembangan yang akan terjadi akibat kejahatan itu," katanya.

Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan tempat paling suci dalam Judaism dan tempat suci ketiga dalam Islam, dan telah sering menjadi titik api kekerasan Israel-Palestina.

Pergolakan kedua Palestina atau Intifada meletus di sana gara-gara mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon melakukan kunjungan kontroversial pada September 2000.

Israel merebut Kota Tua Jerusalem dari Jordania dalam Perang Enam Hari dan kemudian mencaploknya bersama dengan bagian lain Jerusalem Timur yang dihuni orang-orang Arab. Langkah Israel itu tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com