Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Casunglon Selamat dari Sarang Hiu

Kompas.com - 08/09/2009, 07:16 WIB

Komandan militer regional, Mayor Jenderal Benjamin Dolorfino, mengatakan meskipun para penumpang diberi jaket pelampung dan bisa berpegangan pada feri sampai mereka diselamatkan, beberapa orang panik dan melompat ke air, sementara beberapa orang lainnya terseret arus di atas sekoci penyelamat. ”Saat tim kami tiba, orang- orang terapung di mana-mana. Kehadiran aset militer di lokasi adalah faktor (penyelamat) yang cukup besar,” kata Dolorfino.

Kapal-kapal nelayan juga sangat membantu pada jam-jam kritis. Sekitar 100 pelaut, penyelam, dan pilot angkatan udara membantu penyelamatan. ”Keberuntungan juga salah satu faktor karena kami hanya punya waktu dua jam sebelum feri tenggelam,” kata Pama.

Saat Superferry 9 tenggelam, sebagian besar kapal perang dan pesawat militer berada di pangkalan militer di kota Zamboanga, sekitar 70 kilometer dari lokasi kejadian. ”Beberapa korban selamat sudah berada di tangan penyelam, tetapi terseret lagi oleh gelombang,” ujar Pama, melukiskan bagaimana sulitnya upaya penyelamatan.

Hingga kini, belum ada penjelasan soal penyebab tenggelamnya feri tersebut. Otoritas tertinggi Filipina menuntut jawaban. ”Seseorang harus dihukum, siapa pun yang bertanggung jawab atas musibah ini,” kata juru bicara kepresidenan, Lorelei Fajardo.

Pertanyaan mengemuka seputar kelayakan feri tersebut untuk berlayar karena usianya sudah mencapai 23 tahun. Cuaca saat feri tenggelam terhitung tenang.

Feri masih menjadi salah satu sarana transportasi favorit di Filipina, sebuah negara kepulauan dengan sekitar 7.100 pulau. Ongkosnya memang murah, tetapi angkutan laut di Filipina juga terkenal berbahaya, sering kali karena usia kapal tua, kelebihan muatan, awak kapal yang tidak terlatih baik, dan cuaca buruk. (ap/afp/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com