Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budayawan Pertanyakan Malaysia Klaim Tari Pendet

Kompas.com - 27/08/2009, 01:57 WIB

Sungailiat, Bangka, KOmpas.com--Budayawan asal Provinsi Bangka Belitung (Babel),Hermanto Wijaya mempertanyakan alasan Malaysia mengklaim budaya bangsa Indonesia seperti tari pendet dari Bali menjadi miliknya untuk kepentingan kemajuan pariwisatanya.

"Bangsa Indonesia yang terdiri dari beribu - ribu pulau dari Sabang sampai Merauke memiliki ribuan budaya yang tertanam dan mengakar di tengah masyarakatnya, namun disayangkan tanpa dasar apapun orang asing justru mengaku sebagai pemiliknya semata-mata hanya untuk kepentingannya," ujar Hermanto di Sungailiat, Rabu.

Menurut dia, memang perlu dipertanyakan kalau pemerintah Malaysia mengaku budaya khas Indonesia seperti, kesenian Reog Ponorogo dari Jawa Timur,  Batik  dan sekarang Tari Pendet dari Bali  diklaim sebagai budaya Malaysia," katanya.

Pengakuan kekayaan budaya Indonesia oleh Malaysia, kata dia, sangat merugikan bagi kita sebagai bangsa Indonesia, begitu sebaliknya pengakuan budaya Indonesia oleh pemerintah Malaysia tentunya sangat membawa keberuntungan di sektor pariwisatanya bagi pemerintah Malaysia.

"Saya pribadi juga memiliki hubungan emosional dengan warga Malaysia di mana selama enam tahun kuliah, biayanya ditanggung oleh warga Malaysia," katanya.

Ia mengatakan, dalam suatu negara pasti memiliki budaya masing - masing, oleh karenanya pemerintah Malaysia sedianya menggali dan mengembangkan potensi budaya jangan hanya mengaku budaya bangsa lain sebagai budaya miliknya.

"Sebagai putra putri Indonesia yang menjunjung tinggi nasionalisme kebangsaan Indonesia, budaya bangsa sebagai hasil warisan wajib dipertahankan sebagai sarana komunikasi antar berbagai suku di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com