Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Butuh 1.000 TKI untuk Peternakan Sapi

Kompas.com - 17/07/2009, 13:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Peternakan sapi Australia bisa menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia. Penyerapan TKI di peternakan sapi ini sangat wajar, mengingat Indonesia sebagai negara importir terbesar sapi dari Australia. Jumlahnya mencapai 600.000 ekor setahun.

Hal ini disampaikan Kepala BNP2TKI M Jumhur Hidayat yang sedang berada di Australia, Jumat (17/6) kepada Kompas. Kemarin, Jumhur bertemu dengan pihak Asosiasi Peternakan Sapi Australia (Cattle Council Australia) di Canberra, dan juga dengan Northern Territory cattle Assocition di Darwin.

"Mereka memahami bahwa wajar saja kalau TKI dilibatkan dalam industri ternak itu," ujarnya.

Industri sapi Australia tidak hanya peternakannya, tapi juga penggemukan (fatening) dan juga pemotongannya (slaughtering house). "Terlebih lagi isu halal sangat penting bagi Indonesia, sehingga perlu ada jaminan agar proses itu dilakukan oleh Muslim dari Indonesia," ujarnya.

Terkait dengan industri ini, menurut Jumhur, industri lain yang juga banyak membutuhkan TKI seperti misalnya dalam pemeliharaan mesin, pembuatan pagar-pagar, pembuatan kotak untuk daging sapi dan sebagainya.

"Secara umum Australia memang kekurangan tenaga kerja, karena itu wajar bila dalam Industri sapi yang tujuan ekspornya ke Indonesia, mereka mengutamakan pekerja Indonesia, ketimbang negara lain, ya semacam counter trade lah," ujar Jumhur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com