Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan di Baghdad, Prajurit Tewas

Kompas.com - 03/07/2009, 03:32 WIB

Baghdad, Kamis - Seorang prajurit Irak tewas di Baghdad, Kamis (2/7), akibat serangan bom pertama di ibu kota Irak itu pascapenarikan pasukan tempur Amerika Serikat dari kota-kota Irak, sejak 30 Juni lalu. Dua lainnya tewas akibat serangan bom mobil terpisah di selatan Baghdad.

”Sebuah bom pinggir jalan ditargetkan pada sebuah patroli Angkatan Darat Irak meledak sekitar pukul 08.00 di Jalan Abunawas di Baghdad. Seorang prajurit Irak tewas dan delapan orang lainnya luka-luka, termasuk dua prajurit,” kata seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Irak.

Pejabat itu mengatakan, serangan tersebut adalah serangan pertama terhadap tentara atau polisi, sejak Irak sepenuhnya mengambil alih kontrol keamanan di wilayah-wilayah kota. Serangan terjadi di dekat sebuah jembatan yang menjadi akses pengawasan menuju Zona Hijau di pusat Baghdad.

Adapun bom kedua meledak dekat sebuah pasar di selatan ibu kota Irak tersebut, melukai 15 orang lainnya.

Di wilayah yang menjadi penghubung jaringan minyak, Kirkuk, di utara Irak, seorang perwira Angkatan Darat bernama Saddam Hussein ditembak mati oleh orang bersenjata saat dia berkendaraan menuju tempat kerjanya.

”Mayor Saddam Hussein tewas pagi ini setelah diserang oleh orang-orang bersenjata yang menembakkan 24 peluru ke tubuhnya,” kata seorang perwira keamanan Irak.

Kota Kirkuk dan sekitarnya telah menjadi sasaran sejumlah serangan berdarah dalam beberapa minggu terakhir. Pada Selasa (30/6), 33 orang tewas setelah sebuah bom mobil meledak di sebuah pasar yang dipenuhi pengunjung.

Tuntut penarikan penuh

Penarikan pasukan AS dari wilayah perkotaan di Irak tidak serta-merta memuaskan rakyat Irak. Seorang ulama terkemuka Syiah, Moqtada al-Sadr, di situs pribadinya, Rabu (1/7), mengatakan, berlanjutnya kehadiran tentara-tentara AS di Irak ”menunjukkan bahwa Pemerintah Irak dan pendudukan tidak serius mengenai penarikan mundur pasukan AS itu.

CNN melaporkan, sekitar 131.000 tentara AS masih berada di Irak, di basis-basis dan markas-markas di luar pusat-pusat pemukiman penduduk.

”Penarikan mundur harus termasuk juga seluruh pasukan pendudukan, tentara, intelijen, milisi-milisi, dan perusahaan-perusahaan keamanan dan lainnya. Tanpa itu, penarikan mundur tidak lengkap dan tak bermanfaat,” kata Al-Sadr.

Sebanyak 437 orang, termasuk 372 warga sipil, tewas selama bulan Juni lalu, berdasarkan data yang dikumpulkan Pemerintah Irak. Angka itu adalah jumlah korban tertinggi sejak Juli 2008.

Perdana Menteri Nouri al-Maliki, bulan lalu, telah memperingatkan bahwa para pengacau dan milisi-milisi akan meningkatkan serangan-serangan mereka menjelang penyerahan penuh kontrol keamanan kepada pasukan Irak. (AP/AFP/OKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com