Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Neda Bakar Semangat Demonstran Iran

Kompas.com - 23/06/2009, 10:16 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya jaringan internet membakar semangat para demonstran antipemerintah di Iran untuk melanjutkan aksinya.

Sebuah rekaman video amatir tersebar lewat YouTube yang menggambarkan kematian seorang gadis demonstran akibat peluru yang menembus jantungnya. Gadis itu diketahui bernama Neda Agha Soltani (27).

Gadis itu terbaring di aspal jalanan di Teheran, Sabtu (20/6). Matanya memandang kamera yang terus merekam dua pria yang mencoba menyelamatkan nyawanya. Sejurus kemudian darah keluar dari mulut dan hidung gadis cantik itu. Upaya kedua pria itu gagal dan beberapa menit kemudian Neda tewas.

Media asing dilarang melaporkan peristiwa kecuali melalui saluran resmi pemerintah dan sejumlah koresponden asing diusir. Bahkan, puluhan wartawan lokal yang kritis ditahan.

Namun, gambar yang tersebar melalui YouTube, Twitter, dan Facebook itu menjadi pembakar semangat para demonstran. Dalam bahasa Parsi, Neda berarti panggilan atau suara.

Pesan awal yang menyertai video itu di YouTube mengatakan bahwa Neda ditembak secara sengaja oleh milisi Basij, pendukung Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang bersembunyi di atas gedung. ”Dia (milisi) memang mengincar gadis itu dan mengarahkan ke jantungnya,” demikian bunyi pesan itu.

“Saya dokter, jadi saya buru-buru mencoba menyelamatkannya. Namun, akibat tembakan itu sangat parah. Pelurunya meledak di dalam dada gadis itu. Dia tewas kurang dari dua menit,” demikian pesan yang tampaknya dikirim oleh si penolong.

Neda adalah satu dari 17 korban tewas dalam aksi demonstrasi menolak kemenangan Ahmadinejad yang melebihi 60 persen dalam pemilu presiden Iran, 12 Juni. Mayoritas demonstran adalah pendukung capres kalah, Mir Hossein Mousavi. Para demonstran bertekad melanjutkan demonstrasi meski kini telah muncul ancaman dari Pasukan Garda Revolusi untuk menumpas mereka. ap/sas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com