Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan 447, Cerita Misteri Terbaru!

Kompas.com - 06/06/2009, 14:22 WIB

Kini, paling gres tentunya adalah hilangnya Airbus A330-200 Air France pada Senin (1/6) dalam penerbangan dari Rio de Janeiro ke Paris. Pesawat berpenumpang 228 termasuk awaknya itu hilang di atas Kepulauan Fernando de Noronha, wilayah Brasilia, di atas Samudra Atlantik.

Harian Kompas, Rabu (3/6) menulis, memang tidak ada panggilan darurat (mayday call) yang dikirimkan oleh pesawat bernomor penerbangan AF 447 ini kecuali pesan otomatis yang dikirimkan pada pukul 11.14 malam atau hampir empat jam setelah tinggal landas. Ketinggian pesawat saat itu 10.600 meter (35.000 kaki) dan kecepatan 840 km per jam (520 mph).

Pesan itu melaporkan adanya problem teknis bahwa sistem listriknya tidak bekerja. Sinyal itu dikirim bukan sebagai sinyal darurat, tetapi sebagai laporan otomatis bagi sistem pemeliharaan Air France. Tidak adanya sinyal darurat memunculkan dugaan bahwa pesawat mengalami problem mendadak.

Karuan, sama seperti kisah TWA, dua karib—spekulasi dan analisis—berseliweran di media massa, mulai dari perkiraan pesawat itu terbang terlalu pelan, hingga sambaran petir di lintasan jalur perjalanan pesawat yang diklaim paling aman itu. Keduanya pun menjadi materi omong-omongan paling hot di berbagai belahan dunia sejak di meja makan, boleh jadi, juga di ranjang.

Sementara pencarian oleh pihak berwenang belum tuntas, profesor Clint V Oster Jr dari Universitas Indiana di Bloomington, Indiana, sudah mewanti-wanti akan sukarnya mencari penyebab pasti peristiwa memilukan itu.

Soalnya, selalu ada faktor saling berkait yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Menurut hemat pakar bidang Kemasyarakatan dan Lingkungan itu, penyebab kecelakaan pesawat terbang mesti ditinjau mulai dari soal-soal permesinan yang makin canggih hingga rupa-rupa pertimbangan. Acap, hal-hal nonteknis macam politik pun ikut-ikutan terselip. "Pada intinya, tak ada penyebab tunggal," tegasnya.

Nyatanya, berbumbu alasan intrik sosial, teori sekaligus konspirasi, hilangnya Amelia Earhart dengan pesawat bermesin kembar Lockheed Electra adalah legenda. Belum lagi, sepotong kisah tanpa akhir pada kecelakaan kapal terbang Flight 19 di atas Bermuda pada 1945.

Lalu, berturut-turut, kecelakaan Boeing 747 bernomor penerbangan 295 milik South African Airways rute Johannesburg ke Taiwan pada 1987 di Samudra Hindia, belum ada penjelasan sebab-musababnya. Yang mencuat ke permukaan justru laporan detik-detik akhir soal pilot yang merokok di kabin pesawat malang itu. 

Misteri pun masih setia menari-nari di benak manakala kecelakaan pesawat US Air 427 di Aliquippa, Pennsylvania, yang menewaskan 132 penumpangnya terjadi pada 1994.

Lalu, jawaban pun tak kunjung tiba tatkala Boeing 777 British Airways, pada Januari 2008, sedikit terjerembap di landasan pacu Bandar Udara Heathrow London yang melukai 19 dari 152 penumpangnya. Kok bisa ya pesawat kehilangan daya?

Dari awal, mestinya kita mafhum, jika pencarian pun akhirnya tak berujung, penerbangan AF 447 pun bakal menjadi cerita misteri penerbangan terbaru penambah panjang deretan tragedi tak terjawabkan kecelakaan pesawat terbang. Tapi, semoga ini menjadi yang terakhir.

Josephus Primus - dari berbagai sumber.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com