BERITA terakhir menyebutkan, ada bocoran dari salah satu tim penyelidik yang menyatakan bahwa kecelakan iyang menimpa pesawat Air France, terjadi karena dua hal. Pertama, pesawat naas diduga terbang dengan kecepatan yang salah. Kedua, akibat runtutan peristiwa alam yaitu kisaran angin dan petir yang sangat berbahaya hingga pesawat tak terkendali. Perkiraan atau spekulasi itu diperoleh setelah ada pesan terakhir dari pilot, empat menit sebelum menghilang dari radar antara pukul 23.10-23.14 waktu setempat (04.10- 04.14 waktu Prancis).
Pesan pertama yang disampaikan pilot adalah pesawat sedang melintasi kawasan badai dengan petir yang menyambar tajam. Saat itu kecepatan angin 160 Km/h. Pukul 23.10 muncul masalah, terputusnya signal pilot otomatik. Sampai saat ini belum diketahui apakah terputusnya signal tersebut dilakukan oleh pilot atau karena security system yang memutus secara otomatis karena adanya kerusakan pada bagian pesawat. Menurut analisa seorang pilot, bila saat itu pilot AF 447 memilih mengemudikan pesawat secara manual untuk menghindari kisaran angin, rasanya sangat sulit dilakukan.
Pukul 23.12 Adiru (air data inertial reference unit) dan ISIS (intergrated standby intruments system) menerima pesan yang menyatakan pesawat mengalami kerusakan serius pada dua bagian utama. Pukul 23.13 pilot mengirimkan pesan adanya kerusakan listrik pada sistim komputer utama. Pukul 23.14 pesan terakhir menyatakan, cabine dalam kecepatan vertikal.
Bocoran itu oleh beberapa pihak diragukan kevalidannya, karena sampai saat ini kotak hitam masih belum ditemukan. Dari pihak Perancis sangat berhati-hati dalam memberikan informasi mengenai kejadiaan naas menewaskan 228 penumpang. Direktur BEA Paul Louis Arslanian mengatakan, kemungkinan ditemukannya kotak hitam sangat tipis sekali.
Hasil penyelidikan pertama akan diumumkan akhir bulan Juni ini. Tim penyelidik menyatakan, mereka bagaikan berhadapan dengan puzzle karena hingga saat ini mereka tidak tahu kapan tepatnya waktu terjadinya kecelakaan itu. Sementara itu doa bersama yang dilakukan kemarin di Notre Dame de Paris dihadiri presiden dan istrinya, sejumlah pilot serta tim penerbangan lainnya. Selain itu juga diadakan pembacaan pesan dari Pape Benoit VXI. Doa bersama ini dihadiri juga oleh para tokoh agama lainnya. (*)