Ia menilai, mayoritas warga non-Muslim di negaranya belum mengerti Islam dan umat Islam sebagaimana terlihat dari isi surat-surat elektronik (e-mail) yang dikirim para pemirsa Salam Kafe, acara talkshow komedi populer stasiun televisi SBS.
"Sembilan puluh lima persen e-mail yang dikirim pemirsa acara Salam Kafe SBS memperlihatkan rendahnya pengetahuan mereka tentang Islam dan umat Islam di Australia," kata personel Salam Kafe itu.
Bahkan, di antara para pemirsa yang mengirim surat setelah menyaksikan acara bincang-bincang Salam Kafe yang disiarkan setiap Rabu itu, ada yang berterus terang mengatakan bahwa selama ini dia tidak tahu bahwa wanita Muslim Australia juga bisa lancar berbahasa Inggris dan Muslim juga berpendidikan, katanya.
Menurut Nazeem Hussain, mispersepsi dan ketidakmengertian publik non-Muslim Australia tentang Islam tidak dapat dilepaskan dari konsumsi berita dan tayangan media selama ini. Kondisi ini menuntut keterlibatan komunitas Muslim, termasuk generasi mudanya, dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan bagi kemaslahatan bersama.
Keterlibatan Muslim dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan itu selaras dengan nilai-nilai Islam yang menekankan bahwa Muslim terbaik itu adalah mereka yang tidak hanya bermanfaat bagi sesama Muslim, tetapi juga bagi umat manusia pada umumnya tanpa kecuali, katanya.
Acara yang diikuti sedikitnya 80 orang remaja dan pemuda Muslim di Brisbane itu diisi dengan berbagi pengalaman pribadi sebagai minoritas Muslim dalam mempertahankan identitas keislaman di tengah linkungan sosial Australia yang berbeda.
Acara tersebut juga diisi dengan diskusi kelompok yang menyoroti masalah penggunaan jilbab, tekanan teman, dan isu-isu kegiatan kepemudaan di masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.