DHAKA, KOMPAS.com - Bangladesh menahan dua mantan kepala intelijen Sabtu karena terlibat penyelundupan senjata dan amunisi ke negara itu lima tahun lalu. Purnawirawan Brigjen Abdur Rahim dan Mayjen Rezakul Haider Chowdhury, mantan kepala-kepala Intelijen Keamanan Nasional (NSI) ditangkap masing-masing di rumah mereka di Dhaka.
Polisi menahan 10 truk yang membawa senapan-senapan otomatis yang canggih dan amunisi dekat pelabuhan Chittagong pada April 2004. Truk-truk itu segera dibawa setelah barang-barang itu dibongkar dari sebuah kapal lokal. Polisi mengatakan senjata-senjata itu telah dibongkar dari sebuah kapal niaga yang membawa senjata di sebelah luar pelabuhan Chittagong dari satu tujuan yang tidak diketahui.
"Ya, kami telah menahan kedua mantan kepala NSI itu," kata Kepala Kepolisian Nasional Nur Mohammad. Rahim dan Chowdhury ditahan setelah seorang mantan perwira NSI memberikan sebuah pernyataan di sidang pengadilan pekan lalu bahwa ia menyewa truk-truk setelah ada satu perintah dari bos NSI waktu itu.
Mantan perwira tinggi itu ditahan belum lama ini setelah satu tim pemerintah baru mempercepat penyelidikan. Pemerintah baru pimpinan PM Sheikh Hasina mulai berkuasa 6 Januari setelah meraih kemenangan dalam pemilu.