Al Qaeda Gunakan Hotmail dalam Perencanaan Serangan

WASHINGTON, KOMPAS.com — Beberapa hari menyusul serangan teroris 11 September 2001, tersangka dalang operasi Al Qaeda, Khalid Sheik Mohammed, berniat menggunakan akun e-mail gratis dari Hotmail untuk mengarahkan serangan teroris di AS. Rencana ini terbongkar dari pengakuan Al Saleh Kahlah al-Marri dalam pengajuan banding di pengadilan federal Peoria, Illinois.

Al-Marri mengaku sebelum berada di AS telah bertemu dan secara rutin berhubungan Khalid Sheik Mohammed dan Mustafa Ahmad al-Hawsawi, yang diduga membantu para pembajak dengan dukungan uang dan baju bergaya Barat untuk melancarkan serangan 11 September. Al-Marri juga mengakses internet untuk meriset gas sianida serta menggunakan sebuah almanak untuk menandai waduk, saluran air serta terowongan di AS. Pemerintah AS mengklaim Al Qaeda berencana menggunakan gas sianida untuk menyarangkan serangan di lokasi yang telah ditargetkan itu.   

Sebagai kompensasi dari pengakuannya itu, al-Maari kemungkinan bisa dijatuhi hukuman penjara maksimum 15 tahun di penjara federal. Al-Maari mengakui telah memberikan pelatihan di beberapa kamp Al Qaeda dan menetap di beberapa markas Al Qaeda di Pakistan antara 1998 hingga 2001. Dari situlah, al-Maari belajar cara menggunakan senjata dan berkomunikasi menggunakan telpon dan e-mail dengan sebuah kode.

Al-Maari diringkus pada Desember 2001, 3 bulan setelah tiba di AS dengan menggunakan visa pelajar. Sejak diringkus, al-Maari telah ditahan di penjara militer.