Kata Djatmiko, sebetulnya saat ini merupakan tahun terakhir beasiswanya dan David sepertinya bingung. Padahal, ia bisa bekerja paruh waktu untuk menambahi biaya hidupnya. David menerima beasiswa ASEAN empat tahun lalu. Beasiswa ini untuk membiayai perkuliahannya di NTU. Setiap tahun ia menerima 5.800 dollar Singapura.
Sementara itu, Antara memberitakan, jenazah David kemarin telah dikremasi atau dibakar di Moday Cremation Singapura, Senin (3/3) sore. “Namun, keluarganya akan pulang membawa abu jenazah Davis pada Rabu,” kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Singapura Yayan GH Mulyana di Singapura, Selasa.
Sebelum dikremasi, jenazah David diotopsi di Singapore General Hospital untuk mengetahui penyebab pasti kematian mahasiswa tingkat akhir itu. Hasil otopsi baru akan diumumkan pihak Singapura sebulan kemudian.
Keputusan mengkremasi jenazah David dilakukan ayah dan ibu David setelah berkonsultasi dengan keluarga di Jakarta. Proses kremasi disaksikan ayah, ibu, dan kakak David serta perwakilan dari KBRI di Singapura. straits times/tis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.