Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gay" Menjadi Tentara, Mengapa Tidak ?

Kompas.com - 04/03/2009, 07:56 WIB

WASHINGTON, RABU — Presiden AS Barack Obama mulai berkonsultasi dengan para penasihat militernya tentang bagaimana mencabut larangan homoseksual secara terbuka menjadi tentara.

Sejumlah politisi Demokrat menyebut, Gedung Putih tidak akan mengatakan seberapa cepat undang-undang itu dicabut atau apakah para pakar akan dilibatkan untuk mengkaji masalah ini.

Namun, juru bicara Gedung Putih, Tommy Vietor, menegaskan komitmen Obama untuk mencabut larangan itu, seperti disampaikannya dalam kampanye. "Presiden mendukung perubahan 'Jangan Bertanya, Jangan Memberi Tahu'," kata Vietor dalam surat elektronik kepada Associated Press, Selasa (3/3).

"Jangan Bertanya, Jangan Memberi Tahu" adalah sebutan bagi undang-undang larangan gay dan lesbian menjadi tentara AS.

Vietor mengatakan, Obama telah berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Robert Gates dan Laksamana Michael Mullen sebagai Kepala Staf Gabungan.

Para pemimpin Demokrat di Capitol Hill mendukung pencabutan larangan itu, tetapi mereka tidak bisa memastikan kapan pencabutan itu terealisasi.

"Kami dihadapkan pada isu sangat besar dan saya kira Departemen Pertahanan akan mempertimbangkan kebijakan itu," kata Pemimpin Mayoritas DPR dari Demokrat Steny Hoyer, Selasa. Berbeda dengan Demokrat, Partai Republik dipastikan akan menentang pencabutan larangan tersebut.

Bulan November lalu lebih dari 100 pensiunan jenderal dan laksamana merekomendasikan agar militer AS di bawah Barack Obama mencabut larangan tentara homoseksual.

Kendati Obama setuju pencabutan aturan itu, dia diperkirakan akan hati-hati memutuskan masalah tersebut. Dia tidak akan membahas masalah itu pada awal-awal pemerintahannnya. Obama tentu tidak ingin mengulang kesalahan yang dilakukan mantan Presiden Bill Clinton pada awal-awal pemerintahannya. Clinton langsung mengagendakan pencabutan larangan itu begitu berkuasa sehingga memancing perdebatan sengit, terutama dari kalangan Republik yang konservatif.

Dalam kampanyenya, Obama berjanji membahas masalah tersebut dengan para pemimpin militer sehingga diperoleh kesepakatan bahwa kelompok gay dan lesbian bisa diterima secara terbuka di militer AS.

"Meskipun saya senantiasa mengatakan bahwa saya akan mencabut 'Jangan Bertanya, Jangan Memberi Tahu', kami akan membahasnya melalui proses dengan para kepala dan staf gabungan," kata Obama dalam wawancara dengan Philadelphia Gay News pada September.

Salah satu veteran yang mendukung pencabutan larangan itu adalah purnawirawan Laksamana Charles Larson. Ia dua periode memimpin Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis. Larson berharap Obama membicarakan masalah ini dengan Pentagon. Selain Larson, tokoh penting yang ikut membubuhkan tanda tangan adalah Clifford Alexander, Sekretaris Angkatan Darat di bawah mantan Presiden Jimmy Carter yang juga seorang Demokrat. Tahun lalu sebanyak 28 mantan jenderal dan laksamana juga menandatangani rekomendasi serupa.

Larson yang memiliki seorang anak homoseksual menegaskan, pencabutan larangan itu penting untuk menjaring semakin banyak militer berbakat. Larson dan kawan-kawan menyebut, kini ada sekitar 1 juta veteran gay dan lesbian di AS serta sekitar 65.000 gay dan lesbian masih aktif di militer.

Militer AS memecat sekitar 12.340 tentara antara 1994 dan 2007 karena melanggar kebijakan "Jangan Bertanya, Jangan Memberi Tahu". Demikian data dari Jaringan Bantuan Hukum Tentara, sebuah kelompok pengawasan militer. Jumlah tentara dipecat karena mengaku gay dan lesbian mencapai puncaknya pada 2001, sebanyak 1.273 orang. Namun, jumlah itu menurun drastis setelah serangan 11 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com