JAKARTA, MINGGU — Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) legislatif kurang 38 hari lagi. Komisi pemilihan umum (KPU) sebagai penyelenggara pesta demokrasi semakin giat melaksanakan sosialisasi mengenai pemilu tersebut. Setelah menggandeng pimpinan redaksi (pimred) seluruh media masa, baik cetak maupun elektronik di Ibu Kota dan seluruh pimpinan dan tokoh agama, kini giliran dalang yang bakal digandeng KPU untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Hafiz Ansyari beberapa waktu lalu. Menurutnya, kesenian wayang menjadi salah satu alternatif bagi KPU sebagai wahana untuk melakukan sosialisasi pemilu kali ini. Bahkan, kesenian wayang merupakan sarana yang cocok untuk menyampaikan pesan-pesan pemilu tersebut kepada masyarakat.
"Kami masih merumuskan untuk sosialisasi dengan pertunjukan wayang karena wayang dianggap pantas sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di pedesaan," terangnya.
Lebih lanjut, guru besar IAIN Antasari Banjarmasin ini menjelaskan, para dalang yang ditunjuk akan diberi pembekalan secara khusus mengenai tata cara pemilihan umum yang akan dilaksanakan 9 April mendatang mengingat model pemilu kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara bukan lagi mencoblos, melainkan harus memberikan tanda contreng pada kolom lambang partai atau pada nama caleg.
"Tujuan KPU hanya satu, saatnya nanti warga berbondong-bondong ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Kemudian, hasil suara tersebut jangan sampai tidak sah. Makanya, kami akan gencar melakukan sosialisasi ini," tandas Hafiz.
Selain gencar melakukan sosialisasi, menurut Hafiz, KPU juga terus memberikan panduan, baik kepada panitia pemilihan tingkat desa (PPS), maupun kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) sebagai pelaksana pemilihan umum, baik di tingkat desa maupun RT.
Panduan tersebut, menurutnya, berbentuk buku saku. Dengan harapan, itu bisa dibawa petugas ke mana-mana, khususnya saat menjalankan tugas pada saat pemilihan digelar nanti. Hal itu dilakukan dengan harapan bisa meminimalkan kesalahan yang terjadi mulai dari bawah.
"Buku-buku panduan untuk PPS maupun KPPS sudah kami cetak, dan dalam waktu dekat bisa kami distribusikan karena itu penting sebagai petunjuk bagi PPS maupun KPPS untuk menjalankan tugas pada pemilu nanti," urainya.(Persda Network/COI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.