Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu Memanfaatkan Bencana Kebakaran Australia

Kompas.com - 12/02/2009, 07:34 WIB

Sementara itu, masyarakat Indonesia di Melbourne, Kamis, menyelenggarakan acara pengumpulan dana bantuan bagi para korban kebakaran semak belukar Victoria di kantor Konsulat Jenderal Indonesia Melbourne.

Selain mereka, kegiatan pengumpulan bantuan bagi para korban juga dilakukan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane dan masyarakat pengajian akhir pekan Ikhwan Brisbane.

Dana terkumpul akan disalurkan ke korban lewat VBAF dan "Human Appeal International Australia".

Pemerintah RI sendiri sudah berkomitmen memberikan bantuan sebesar 1 juta dollar Amerika bagi program pembangunan kembali sekolah-sekolah di daerah bencana dan mengirim tim forensik Polri untuk membantu upaya identifikasi para korban tewas.

Kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu tidak hanya menelan korban jiwa, tapi juga menghancurkan lebih dari 1.000 rumah warga dan sekitar 400.000 hektar hutan semak belukar.

Untuk meringankan beban korban, pemerintah pusat menyiapkan bantuan tunai melalui "pembayaran Pemulihan Bencana Pemerintah Australia", masing-masing 1.000 dollar bagi setiap warga berusia dewasa dan 400 dollar bagi setiap anak-anak.

Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah hingga mencapai 300 orang, karena masih banyak warga yang dinyatakan hilang dan belasan titik api masih membara di sejumlah lokasi.   

Para korban tewas itu antara lain ditemukan di daerah Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan dan Arthurs Creek.

Australia adalah salah satu negara sahabat Indonesia, yang segera membantu korban bencana tsunami Aceh-Nias pada 2004 dan gempa bumi Nias pada 2005. Australia juga memberikan banyak bantuan bidang pendidikan kepada Indonesia.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com