Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Siap Bicara dengan AS

Kompas.com - 11/02/2009, 08:51 WIB

TEHERAN, SELASA  — Hubungan Iran dan AS yang selama ini buruk kemungkinan akan segera berubah. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pidato peringatan ”30 Tahun Revolusi Islam Iran”, Selasa (10/2), menyambut tawaran dialog dari Presiden AS Barack Obama.

Iran juga akan menyambut baik perubahan fundamental dalam pendekatan AS ke Iran.

”Pemerintahan baru AS menginginkan perubahan serta dialog. Perubahan itu harus benar-benar fundamental, bukan taktik belaka. Iran sudah siap berbicara dengan AS asalkan dalam suasana saling menghargai,” kata Ahmadinejad di depan ratusan ribu warga Iran yang memperingati 30 tahun Revolusi Islam Iran di Teheran.

Ahmadinejad mengumumkan sikap Iran itu satu hari setelah Obama menyatakan pemerintahannya melihat ada kemungkinan dapat membuka jalur diplomatik dengan Iran dalam ”beberapa bulan mendatang”. Obama juga berjanji meninjau kembali kebijakan AS terhadap Iran.

Ahmadinejad menambahkan, isu terorisme, senjata nuklir, restrukturisasi Dewan Keamanan PBB, dan kampanye melawan perdagangan obat-obat terlarang dapat menjadi beberapa topik dialog antara kedua pihak.

”Jika AS benar-benar ingin menumpas terorisme, salah satu yang harus dilakukan adalah bekerja sama saja dengan Iran yang selama ini jadi korban terorisme terbesar. Jika AS ingin melawan senjata nuklir, AS harus ada di samping Iran sehingga bisa kita tunjukkan jalur yang benar,” papar Ahmadinejad.

Militer tak mempan

Kini saatnya bagi dunia untuk masuk ke era dialog. Dunia pada saat ini di persimpangan jalan karena kekuatan militer tak memberi hasil apa pun. Ini terbukti dari perang Irak dan Afganistan.

Menurut Presiden Ahmadinejad, dunia tak lagi berada dalam kegelapan seperti di era George W Bush. ”Nasib buruk Bush bisa dianggap sebagai pelajaran bagi siapa pun yang ingin memaksakan kehendak,” katanya.

Hubungan Iran dan AS memburuk setelah revolusi 1979 di Iran dan makin tegang setelah serangan 11 September 2001. Ketika itu Bush menyatakan Iran sebagai ”poros kejahatan”.

Ahmadinejad makin merenggangkan hubungan saat Bush terpilih lagi sebagai presiden tahun 2004 karena sikapnya yang keras terhadap AS. Situasi semakin buruk karena AS curiga bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir.(REUTERS/AFP/AP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com