Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delegasi RI Akan Laporkan Tindak Lanjut Penegakan HAM ke PBB

Kompas.com - 10/02/2009, 00:31 WIB

JAKARTA, SENIN - Delegasi Indonesia di sidang reguler Dewan HAM PBB akan melaporkan tindak lanjut perkembangan penegakan HAM di tanah air pasca kunjungan utusan khusus Dewan HAM ke Indonesia Desember lalu. Laporan itu akan dibacakan dalam Sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) yang akan digelar di Jenewa, Swiss, 2-27 Maret 2009.

Demikian dikatakan Kepala Seksi Mekanisme Hak Sipil dan Politik Ditham Deplu RI Diana E.S Sutikno dalam media briefing mengenai Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (DHAM PBB) di Hotel Salak Bogor, hari ini.

"Kita akan laporkan apa-apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah setelah kunjungan utusan khusus DHAM dari Meksiko Jorge Bustamante yang memantau perkembangan buruh migran," ujar Diana.

Selain itu, Diana menjelaskan setelah kunjungan Jorge, utusan khusus dari DHAM Manfred Nowak yang mengurusi anti penyiksaan juga datang untuk memantau perkembangan sistem hukum di Indonesia dan penjara-penjara serta tempat tahanan pada Desember lalu.
Pasalnya, Indonesia juga sudah meratifikasi enam kovenan internasional mengenai HAM tetapi tata aturan perundangan di tanah air belum bisa menyesuaikan.

Dikatakan Diana, tindak lanjut dan implementasi program akan disampaikan dalam sesi khusus, tetapi hal apa saja yang akan disampaikan masih menjadi pembahasan antar instansi.

Selain itu, dikatakan Diana, delegasi akan terdiri dari perwakilan Deplu, Dephukham, Kemenko Polhukam, Kemenko Kesra, Kejagung, Depdagri, Mabes Polri, Bareskrim, Mabes TNI, Depsos, Kemeneg PP, Departemen Agama, Depnakertrans, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial. Selain itu partisipasi dari daerah juga diikutkan dalam delegasi yakni Pemprov Papua, Pemprov Kalimantan Barat dan Pemprov Nangroe Aceh Darusalam.

Agenda Sidang Dewan HAM pada Maret mendatang akan digelar dalam sepuluh sesi. Sebagai negara anggota Dewan HAM, Indonesia beserta 46 negara anggota lain memiliki hak bersuara selama enam menit di tiap sesi.

Selain persoalan yang akan dibahas adalah isu kekerasan di Jalur Gaza, Palestina yang akan dibahas dalam sesi khusus. Agenda lainnya seperti kebebasan beragama, hak-hak anak, dan hak bagi penyandang cacat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com