Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Serang Republik Berargumen Palsu dan Licik

Kompas.com - 06/02/2009, 11:01 WIB

"Angka-angka yang sedang kita saksikan ini mengirimkan satu pesan yang tak bisa diragukan, dan begitu pula rakyat Amerika melihatnya," kata Obama bertepatan dengan upaya para senator mendapatkan rincian rancangan undang-undang dari pemerintah yang berisi disinsentif pajak dan belanja infrastruktur, dalam sebuah debat yang berubah menjadi tidak sehat.

"Waktu berbicara sudah habis, sekaranglah waktu untuk bertindak karena kita tahu jika kita tidak bertindak maka situasi buruk akan secara dramatis menjadi lebih buruk," kata Obama.

Begitu Senat menetapkan suaranya, kedua majelis dalam Kongres harus menyepakatinya dan mendukung satu paket bersama, sebelum dikirimkan ke meja presiden untuk ditandatangani menjadi undang-undang.

RUU ini disampaikan ke DPR minggu lalu, tetapi tanpa satu pun suara Republik sehingga meninggalkan lubang besar bagi rencana Obama membuat UU yang bipartisan setelah partai beroposisi ini mengeluh bahwa mereka telah dicegah mengikuti proses legislasi itu.

Gambaran rilisan pemerintahan baru menunjukkan angka pengangguran di AS melonjak hingga ke tingkat tertinggi sejak Oktober 1982 yang ditandai dengan lebih banyaknya antrean pekerja dibanding masa mana pun sejak data ekonomi mengenai angkatan kerja itu dipublikasikan pada 1967.

Senator Illinois Richard Durbin, sekutu utama Presiden Obama, menyalahkan Republik karena 'kekasaran' yang ditimbulkannya seputar RUU itu di Capitol Hill, tetapi menyatakan tidak mencemaskan kemunduran di awal masa ini.

"Tidak ada yang bilang itu bakal mudah. Seperti telah disampaikan Presiden, kebiasaan buruk itu sulit dihilangkan dan kami akan mengubah lingkungan, iklim dan perilaku di kota ini (Kongres). Kami harus sabar dan melalui beberapa masa sulit, " katanya kepada wartawan.(ANT/AP/ONO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com