Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pendukung Thaksin Kepung Parlemen

Kompas.com - 29/12/2008, 22:04 WIB

BANGKOK, SENIN- Ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Senin (29/12) siang tadi, mengepung gedung parlemen untuk menuntut pembubaran pemerintahan baru dan diselenggarakannya pemilihan umum.

Para pengunjuk rasa memblokade pintu masuk gedung parlemen, sehingga tak satu pun anggota parlemen bisa memasuki gedung itu, termasuk Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva.

"Jika mereka ingin masuk, mereka harus melewati kami, termasuk Perdana Menteri," kata Chatuporn Prompan yang memimpun aksi itu kepada wartawan di luar gedung parlemen.

Para pengunjuk rasa umumnya mengenakan T-Shirt berwarna merah bertuliskan slogan "Truth Today". Mereka membawa berbagai poster yang intinya menyebut Abhisit sebagai diktator.

"Kami di sini untuk demokrasi," kata Narumol Thanakarnpanich, seorang pria berusia 53 tahun yang juga guru besar di sebuah universitas. "Kami ingin pemerintah baru," katanya menambahkan.

Untuk menghindari bentrokan, PM Abhisit Vejjajiva terpaksa menunda pengumuman kebijakan barunya hingga Selasa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa pengumuman itu bahkan dilakukan hari Rabu lusa, meski hari itu merupakan hari libur.

"Kami akan tetap berusaha untuk melakukan perundingan dan mediasi," kata Abhisit kepada para pendukungnya. "Saya minta semua orang, termasuk anggota parlemen dan pejabat mendedikasikan hari liburnya untuk kepentingan negara," tambahnya.

Para pengunjuk rasa yang menyebut dirinya Aliansi Demokratik untuk Melawan Diktator itu menyatakan akan tetap bertahan di gedung parlemen sampai pemerintah menyelenggarakan pemilu.

Berdasarkan ketentuan, pemerintah baru di bawah pimpinan PM Abhisit harus mengumumkan kebijakannya pada tanggal 7 Januari, tetapi sejumlah ahli menyatakan bahwa pemerintah bisa menundanya atas dasar pertimbangan gejolak politik.

Menurut Wakil PM Suthep Thaugsuban, jika pengumuman tidak bisa dilangsungkan Senin, itu bisa dlakukan hari berikutnya. "Kami tetap ingin menyampaikan statmen politik sebelum akhir tahun ini," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com