Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Sekolah ke Bunaken

Kompas.com - 19/12/2008, 16:55 WIB

Begitu mesin perahu menyala dan kaca berukuran kurang lebih 1 x 1 meter diturunkan, pemandangan alam bawah laut Bunaken seketika terpampang di depan mata. Di bawah lapisan kaca, air laut yang jernih mampu menampilkan keindahan terumbu karang dan ganggang laut dengan jelas, serta ratusan ikan hias warna-warni berenang hilir mudik. Menyaksikan berbagai keindahan yang tersaji begitu indah, rasanya sayang untuk sekadar mengedipkan mata barang sekali pun.

Menurut Ferry, instruktur Thalassa yang menyertai kami, perahu kaca biasa digunakan wisatawan yang ingin bersantai-santai menikmati pemandangan Bunaken tanpa harus menyelam ke dalam air. Pemandangan yang disaksikan hanya berjarak 2-4 meter sehingga keindahan terumbu karang dan ribuan ikan hias tertangkap jelas.

Dari "jendela kaca" itu juga terpampang jelas pemandangan memprihatinkan. Terumbu karang yang dekat dengan permukaan air rata-rata sudah rusak. Ada terumbu yang patah-patah di beberapa bagiannya atau pudar warnanya. Ada pula yang nyaris tak berbentuk.

"Penyebab kerusakan bermacam-macam, tetapi umumnya karena ulah manusia. Tak jarang para penyelam lupa atau terpaksa menginjak karang sehingga merusak terumbu karang," kata Ferry sambil menambahkan, diperlukan waktu berpuluh tahun agar terumbu itu tumbuh kembali.

Kondisi terumbu karang yang masih bagus, menurut Ferry, berada jauh di kedalaman 30-40 meter yang hanya bisa dijangkau dengan cara menyelam. Selain terumbu karang yang lebih indah dan masih bagus, jika beruntung, penyelam bisa menyaksikan kuda laut yang hanya ada di Laut Bunaken.

Untuk mencapai kedalaman itu memang tak mudah karena banyak tebing laut yang berbahaya. Maksimal penyelaman yang diperbolehkan juga hanya sampai kedalaman 20 meter.

Untungnya, rasa prihatin dan kecewa kami itu terobati dengan banyaknya ganggang laut dan ikan hias yang terlihat jelas dari perahu kaca. Ikan hias yang paling sering terlihat hilir mudik adalah ikan kupu-kupu yang berwarna kuning belang-belang hitam dan kebiruan.
Bahkan, ada pula ikan hiu sirip putih dan hiu sirip hitam yang sesekali melintas di antara ratusan ikan hias lainnya. Menakjubkan!

Tak perlu takut tenggelam

Puas menikmati pemandangan lewat perahu kaca, seluruh rombongan kembali menaiki perahu motor untuk bersiap ber-snorkeling. Peralatan seperti masker, snorkel, life jacket (pelampung), dan wetsuit (baju basah) telah tersedia.

Tak sabar, jago-jago renang air tawar itu pun berebut menceburkan diri ke dalam air. Tak ketinggalan anggota rombongan yang bahkan sama sekali tidak bisa berenang. "Dengan pelampung, orang yang tidak bisa berenang pun tidak akan tenggelam sehingga tetap bisa ber-snorkeling," kata Ferry yang dibenarkan para instruktur lainnya. Kalimat itu tentu saja makin meneguhkan niat rekan yang pada awalnya ragu-ragu terjun ke laut karena tak bisa berenang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com