Serangan di Thailand Selatan, Tiga Tewas

THAILAND, SABTU - Kelompok separatis militan menembak mati tiga penduduk desa dan melukai tiga lainnya hingga parah tadi malam dalam sebuah serangan di Thailand Selatan. Demikian polisi setempat melaporkan.

Polisi mengungkapkan, tiga pria, usia 35, 45, dan 38 adalah para relawan swasta yang bekerja di sebuah sekolah dasar di Provinsi Yala. Saat mereka bekerja, sejumlah anggota militan ini tiba di tempat dengan menggendarai truk pick up dan mulai menembaki mereka. Peristiwa berlangsung Jumat sekitar pkl. 11.30 malam (16.30 GMT).

Tiga orang lainnya termasuk seorang wanita segera dilarikan di rumah sakit dan mengalami kondisi kritis. Dua senapan mesin disita usai serangan berlangsung, ujar mereka.

Sekolah dan para guru merupakan obyek yang kerap dijadikan target serangan di wilayah yang sebagian besar dihuni warga muslim oleh para militan. Ini karena mereka melihat sistem pendidikan menjadi wahana pemerintah Bangkok melenyapkan budaya Buddhis Thailand.

Sebuah laporan yang dirilis UNICEF hari Kamis memperingatkan bahwa anak-anak berada dalam bahaya akibat tindakan kekerasan yang dilakukan kaum separatis ini. Karenanya orangtua perlu mewaspadai dan menjaga anak-anaknya setiap hari.

Lebih dari 3.500 orang tewas sejak meletusnya pemberontakan kaum separatis lima tahun lalu di wilayah Thailand Selatan yang sebagian besar dihuni warga muslim.

Ketegangan makin memanas sejak Thailand dicaplok Kesultanan Melayu pada tahun 1902. Bulan lalu, dua bom meledak di Provinsi Yala, melukai 74 orang. Kejadian ini merupakan serangan terbesar yang terjadi di wilayah itu