Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum LGBT Masih Terdiskriminasi

Kompas.com - 11/11/2008, 12:29 WIB

JAKARTA, SELASA - Isu seksual yang ditabukan seperti LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transeksual) seharusnya disosialisasikan secara meluas pada masyarakat. Pasalnya, masih banyak ketidakadilan dan penolakan masyarakat terhadap kaum LGBT yang masih dipinggirkan hingga sekarang.

Hal itu dikatakan aktivis perempuan Siti Musdah Mulia dalam seminar nasional "Seksualitas yang Ditabukan: Tantangan Keberagaman" yang diadakan Yayasan Kalyanamitra di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (11/11).  "Kaum LGBT masih didiskriminasi terutama oleh kelompok penganut agama beraliran fundamentalis atau tradisionalis. Padahal perlu adanya pembedaan antara tiga konsep dalam studi seksualitas yakni orientasi seksual, perilaku seksual dan identitas jender," ujar Musdah.

Ia menjelaskan masih ada kerancuan pada kelompok fundamentalis dan masyarakat awam mengenai orientasi seksual yang bersifat kodrat (given/ fitrah), sedangkan perilaku seksual lebih bersifat konstruksi sosial. Kerancuan dalam memahami ketiga konsep ini, menurut Musdah, akan membawa pemahaman yang keliru soal LGBT, khususnya dalam perspektif agama.

"Mereka juga tidak dapat membedakan antara problem identitas jender dengan orientasi seksual, bahkan tak bisa membedakan antara homo dan waria. Bahkan dengan anggapan setiap homo pasti pelaku sodomi padahal realitasnya, sodomi justru dilakukan oleh kelompok hetero (orientasi seks tak sejenis)," jelasnya.

Musdah menerangkan tafsir keagamaan dikuasai oleh paradigma heteronormativitas yaitu ideologi yang mengharuskan manusia berpasangan secara lawan jenis dan harus tunduk pada aturan heteroseksualitas. Akibat hegemoni paradigma itu, kaum LGBT dianggap menyimpang, tidak normal dan berdosa secara agama, padahal faktanya tidak seperti itu.

"Yang perlu ditekankan, hukum agama berkaitan dengan perilaku seksual bukan orientasi seksual, sebab bagaimana mungkin seseorang dihukum karena sesuatu yang bukan menjadi pilihannya," ujarnya.

Ia menitikberatkan pentingnya mengampanyekan kepada publik, apapun orientasi seksual seseorang, yang paling penting perilaku seksualnya aman, nyaman dan bertanggung jawab serta tidak bertentangan dengan aturan agama, seperti berzina, melacurkan diri, incest, pedofil, kekerasan seksual, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com