Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zardari Presiden Pakistan

Kompas.com - 07/09/2008, 07:49 WIB

ISLAMABAD, SABTU - Asif Ali Zardari memastikan diri sebagai Presiden Pakistan ke-14 setelah meraih kemenangan mutlak pada pemilu presiden yang berlangsung Sabtu (6/9). Zardari, suami dari mantan PM Benazir Bhutto yang tewas terbunuh sembilan bulan lalu, meraih 281 suara dari 426 anggota parlemen nasional.

Keberhasilan Zardari ini dianggap pencapaian luar biasa mengingat sebelumnya dia meringkuk di penjara selama 11 tahun karena tuduhan korupsi dan perdagangan obat terlarang. Zardari juga menjalani hidup dalam pengasingan bersama Benazir yang dinikahinya tahun 1987.

"Sebuah kemenangan bersejarah. Kemenangan bagi demokrasi," ujar Sherry Rehman, Menteri Penerangan Pakistan yang juga pendukung utama Benazir Bhutto. Zardari kini menjadi pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang sebelumnya dipimpin Benazir.

"Pria ini menderita lebih dari 11 tahun dalam penjara karena mengguncang demokrasi, dan hari ini dia terpilih sebagai presiden dari negeri ini, sebuah sinyal semakin kuatnya demokrasi," ujar Rehman. Zardari dijebloskan atas tuduhan korupsi. Tuduhan yang kemudian menimbulkan julukan "Mr Ten Percent" bagi Zardari yang dikenal luas di dalam dan di luar Pakistan.

Zardari memastikan meraih 281 suara dari 426 suara di parlemen nasional. Dia juga meraih kemenangan telak di tiga dari empat parlemen provinsi di Pakistan yang juga memberikan suara bagi terpilihnya seorang Presiden Pakistan. Total suara yang diraih sebanyak 458 dari 702 suara anggota parlemen.

Pria berusia 53 tahun itu mengalahkan pensiunan Ketua Mahkamah Agung Saeed uz Zaman Siddiqui. Siddiqui mendapat dukungan dari mantan PM Nawaz Sharif yang merupakan rival politik utama Zardari.

Zardari yang sebelumnya didesas-desuskan mengalami gangguan jiwa ini juga menyingkirkan Mushahid Hussein, pendukung utama mantan Presiden Pervez Musharraf yang mengundurkan diri 18 Agustus lalu.

Mundurnya Musharraf yang juga Jenderal AD Pakistan ini memungkinkan berlangsungnya pemilihan presiden dan terpilihnya Zardari. Pemerintahan Musharraf yang berjalan selama sembilan tahun diwarnai dengan anjloknya ekonomi dan semakin maraknya aksi militansi di negara Asia Selatan itu.

Penjagaan ekstra ketat

Begitu dipastikan Zardari terpilih, ratusan pendukungnya yang berkumpul di luar gedung parlemen langsung larut dalam sukacita. Teriakan "Hidup Bhutto" dan "Zardari Pemimpin Kami" terdengar di antara mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com