Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Sekolah, Jual Keperawanan Rp 170.000

Kompas.com - 04/08/2008, 07:47 WIB

Janet jelas tidak punya harapan kembali ke sekolah. Orangtuanya tidak punya pekerjaan sehingga penghasilan Janet sangat penting untuk menyambung hidup keluarganya. "Memang pekerjaan ini awalnya sangat menyiksa. Tidur dengan pria-pria itu sangat mengerikan karena kadang-kadang mereka juga kasar dan menyakiti saya. Tapi kelamaan saya terbiasa," katanya.

Prostitusi memang sudah lama menjadi persoalan di Kenya, khususnya di kawasan wisata. Agnetta Mirikau, aktivis perlindungan anak di UNICEF Kenya, mengatakan, peningkatan jumlah pelacur anak mudah terlihat di kota-kota yang paling parah tingkat kerusuhannya, seperti Eldoret, Naivasha, dan Nakuru.

Eldoret merupakan lokasi kerusuhan paling keras dan berdarah seusai pemilu. Di kota ini sebuah gereja dibakar, padahal gedung itu dipenuhi orang yang sedang mencari perlindungan. Puluhan orang tewas dalam insiden itu.

"Orang-orang dewasa sekarang mengumpankan anak-anaknya karena mereka tidak punya penghasilan apa pun. Anak-anak putus sekolah dan mereka ingin membantu menghasilkan sesuatu untuk orangtuanya. Jika tidak ada makanan dan mereka merasa bertanggung jawab atas nasib saudara-saudaranya, maka mereka akan keluar rumah dan mencari uang untuk beli makanan," kata Mirikau.

Wali Kota Eldoret Sammy Rutto baru-baru ini memerintahkan polisi memberantas prostitusi setelah mendengar ada gadis 12 tahun terlihat nongkrong di bar. "Ini bisnis yang tidak bisa kami biarkan. Mereka harus mencari alternatif lain untuk hidup. Pelacuran pasti akan memperluas penyebaran AIDS, dan banyak orangtua kehilangan anak-anaknya," kata Sammy.

Pertanyaannya, apakah alternatif itu ada, atau bisakah pejabat seperti Sammy Rutto dan politisi yang berebut kekuasaan itu menyediakan pekerjaan lain yang tidak berbahaya.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com