Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afsel Akan Legalkan Prostitusi Saat Piala Dunia 2010

Kompas.com - 28/07/2008, 07:19 WIB

DURBAN, SENIN - Pemerintah Afrika Selatan berencana melegalkan bisnis syahwat selama Piala Dunia 2010 di negara itu. Di satu sisi, bisnis ini akan menyenangkan pengunjung dari seluruh dunia, tak urung kelompok agama dan partai oposisi meradang.

Pemerintah daerah di Durban ingin melegalkan segala bentuk hiburan dewasa ini selama turnamen sepak bola terbesar di dunia itu. Namun, Presiden Gerakan Demokratik Nazareth Afrika (ANMD) Thokozani Hlatshwayo menyebut usulan itu melawan perintah Tuhan.

Sementara itu, partai oposisi punya pendapat berbeda. Mereka khawatir bisnis ini dilegalkan, akan berlangsung selamanya, atau sulit dihentikan. Aliansi Demokratik dan sayap pemuda Partai Kemerdekaan Inkatha (IFP) pun mengutuk gagasan itu.

"Rencana melegalkan kawasan lampu merah Durban sebelum Piala Dunia 2010 harus dikecam sekeras-kerasnya," kata Pat Lebenya-Ntanzi dari Brigade Pemuda IFP, Sabtu (26/7).

Menurut perempuan ini, Pemerintah Afrika Selatan menyampaikan pesan yang membingungkan bagi generasi muda. "Di satu sisi pemerintah mengampanyekan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dan regenerasi moral, tapi di sisi lain mereka ingin melegalkan prostitusi di jalanan Durban. Ini tidak masuk akal," katanya.

Masalah lain yang tidak kalah berat adalah AIDS. Saat ini sudah ada 5 juta warga Afrika Selatan yang terjangkit HIV/AIDS dan angka ini menjadikan negara Nelson Mandela itu merupakan salah salah satu korban terburuk di dunia.

Pemerintah kota Durban mengacu Jerman yang punya sejumlah pusat pelepasan syahwat yang menjadi pusat kunjungan wisata selama penyelenggaraan Piala Dunia 2006. Mereka beranggapan, meski diharamkan di Afrika Selatan, tidak bisa dimungkiri bahwa industri seks menjadi primadona dalam peristiwa besar seperti Piala Dunia.

Untuk mewujudkan rencana itu, pusat-pusat hiburan seperti klub tari telanjang dan rumah bordil akan dilokalisasi di wilayah khusus yang aman dan mudah dijangkau. Namun begitu, menurut Wali Kota Durban Logie Naidoo, masalah ini belum diputuskan.

"Pemerintah pusat akan memberi petunjuk, apakah akan dikaitkan dengan Piala Dunia 2010 atau ajang lain," katanya.

Pemerintah kota mengakui sudah ada sejumlah perempuan muda yang menjajakan seks di jalanan di Durban. Rencana pun sudah disiapkan untuk membantu para perempuan ini bekerja di lingkungan yang aman.

Januari lalu, George Lekgetho, seorang anggota parlemen, minta prostitusi dilegalkan selama turnamen itu. "Itu salah satu yang membuat (Piala Dunia) sukses," katanya. Kepada parlemen, Lekgetho mengatakan, legalisasi prostitusi akan mengurangi angka perkosaan.

Sebuah kelompok yang mewakili para pekerja seks tentu saja menyambut baik rencana itu. "Kami akan mendukung segala aturan yang melegalkan kerja seks, khususnya selama Piala Dunia 2010," kata Nicola Fick dari Gugus Tugas Advokasi dan Pendidikan Pekerja Seks kepada BBC.

Perlu diketahui, segala kontroversi ini pertama kali dicuatkan tahun lalu oleh komisaris polisi Jackie Selebi. Namun, Selebi tidak bisa lagi terlibat dalam perdebatan hangat yang dipicunya, karena ia sekarang masuk penjara karena tuduhan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com