Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulos "Partonun" Merdi Sihombing

Kompas.com - 11/05/2008, 01:45 WIB

Modifikasi komposisi motif tampak terutama pada ulos ikat. Apabila biasanya motif ikat ada di bagian tengah, kini ragam hias ada di seluruh bagian kain dengan melakukan pengulangan. Sebagai pengganti manik alam, Merdi memakai kristal Swarovski.

Pewarnaan alam dengan bahan morinda untuk warna merah, daun randu untuk hijau, tarum untuk biru, atau kulit nangka untuk kuning, ketika dipadu dengan benang songket warna emas atau perak, memberi tampilan baru. Menurut Merdi, hanya di Batak motif songket dibuat dari benang pakan dan lungsi sekaligus.

”Meskipun melakukan modifikasi, Merdi tetap mempertahankan filosofi ulos. Songketnya lebih berani bermain warna dan lebih cocok sebagai fashion,” kata Aurora Tambunan yang kini menjabat Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

”Saya sebagai orang Batak cukup surprise melihat ulos yang modern dari Merdi, dikombinasi dengan kristal Swarovski, tetapi masih kelihatan motif tradisionalnya,” komentar Magda Irawan, pengusaha yang juga hadir pada Kamis malam lalu.

Di luar ulos, Merdi juga membuat gaun, kemeja, dan jas. Motif diambil dari ragam hias rumah kayu Batak dengan motif putih di atas dasar putih, merah di atas merah, dan hitam di atas hitam. Motif lain diambil dari pustaha (buku sihir) yang dulu ditulis di atas kulit kayu dan motif perca dari baju pendeta adat. Motif perca yang kuno itu tidak terasa jauh dari masa lalu karena terdiri atas rangkaian segi tiga hitam dan oranye.

Ada kesan Merdi ingin memindahkan apa yang ada di tanah kelahirannya seperti adanya ke dalam rancangannya. Dia menggunakan kulit rotan dan kepompong ulat sutra liar sebagai blus. Atau hiasan kepala parsanggul nan ganjang (sanggul nan tinggi) seperti yang terlihat di buku mengenai masyarakat Batak yang menjadi bahan riset Merdi.

Merdi mengatakan, perlu waktu untuk mengajak para partonun mengubah kebiasaan yang sudah nyaman dijalani bertahun-tahun. Mudah-mudahan sambutan positif yang dia terima untuk upaya ini memberi semangat untuk terus memperbaiki capaiannya, misalnya agar songket itu dapat cantik pada kedua sisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com