Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitna, Belanda Selidiki Aspek Kriminal

Kompas.com - 01/04/2008, 18:50 WIB

JAKARTA, SELASA - Pemerintah Belanda sedang menyelidiki kemungkinan apakah anggota parlemen Belanda yang membuat film Fitna Geert Wilders telah melakukan tindakan kriminal, sehingga kejaksaan Belanda dapat memutuskan apakah perlu mengajukan tuntutan atau tidak.
   
"Kebebasan berpendapat bukan berarti sama sekali tidak dilarang, dalam pengertian bahwa di Belanda batasannya (kebebasan) telah ditentukan oleh Undang-Undang," kata Duta Besar Belanda untuk Indonesia Nikolaos van Dam dalam suratnya, Selasa.
    
Ia mengatatakan, Belanda dikenal akan tradisi saling menghargai, toleransi dan tanggung jawab, sehingga menyinggung perasaan dan kepercayaan kelompok dengan sengaja jelas bukan merupakan bagian dari tradisi.

Van Dam menegaskan bahwa pemerintah Belanda menolak penafsiran Al Quran dan Islam sebagaimana yang disebutkan Wilders dalam Fitna.    Pendekatan dalam Fitna, lanjut Dubes Belanda, bertentangan dengan segala sesuatu yang ingin diraih pemerintah Belanda, yaitu menciptakan masyarakat yang rukun, saling menghormati, menjunjung kebebasan berpendapat dan beragama, serta menjamin keamanan bagi setiap individu.
    
Pemerintah Belanda tidak sendiri dalam menolak film itu, karena mayoritas anggota parlemen Belanda menolak dan mengkritik film itu, kecuali partai asal Wilders.

Media Belanda juga menolak film itu, sama sekali tidak menayangkannya sehingga Wilders memutar film itu di internet. Pemerintah Belanda, lanjut dia, menolak pendekatan anti-Islam Wilders dan menyatakan terbuka untuk dialog serta mengimbau untuk kebebasan berpendapat dan sikap saling menghormati.
    
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (31/3) telah menyatakan pelarangan peredaran film Fitna di Indonesia dan meminta Menteri Hukum dan HAM mencekal Wilders.
    
Pemerintah Indonesia juga menyebut tindakan Wilders membuat film Fitna sebagai tindakan tidak bertanggung jawab yang bertameng kebebasan pers.
    
Sementara itu kecaman dari dalam dan luar negeri terhadap film berdurasi lebih kurang 17 menit itu, semakin keras, menyusul penampilan PM Jan Peter Balkenende di televisi untuk menjelaskan sikap pemerintah Belanda yang menyesalkan film itu.
    
Dalam Fitna, Wilders mengaitkan aksi para teroris dengan para ekstremis Islam dan ayat-ayat Al-Qur’an, disiarkan pada situs internet www.liveleak.com pada Kamis malam (28/3). Menjelang rilis film itu, Wilders melukiskan kitab suci umat Islam sebagai "buku fasis" yang menghasut orang untuk melakukan kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com