Obama-Clinton Berebut Warisan Edwards

LOS ANGELES, JUMAT — Barack Obama dan Hillary Clinton akhirnya berhadapan satu lawan satu di panggung debat terbuka terakhir menjelang Super Tuesday 5 Februari.

Dalam debat yang berlangsung di Kodak Theater Kamis (31/1) malam atau Jumat (1/2) waktu Indonesia itu, kedua kandidat terkuat Partai Demokrat itu mengisyarakat akan berebut pendukung dan delegasi yang ditinggalkan John Edwards yang mundur.

Obama menyebut Edwards sebagai suara bagi Partai Demokrat dan Amerika Serikat hingga beberapa tahun ke depan. Sedangkan Hillary memuji Edwards dan istrinya Elizabeth telah membentuk diri sebagai contoh atas keberanian dan kepemimpinan dalam membela orang miskin.

Edwards adalah bakal calon presiden dari Partai Demokrat yang terakhir mundur dari kontes itu. Namun ketika mengumumkan keputusannya, Rabu (30/1), Edwards sama sekali tidak menyebutkan akan melimpahkan dukungannya pada Obama atau Clinton.

"Saya harus mengakui, seorang kandidat yang keluar gelanggang pekan ini telah melakukan pekerjaan yang hebat, mengangkat isu kemiskinan. Semoga dia dan Elizabeth baik-baik selalu," kata Obama.

Berbeda dengan debat sebelumnya ketika keduanya saling serang, kali ini Obama dan Clinton lebih terfokus untuk menunjuk musuh bersama, yaitu para kandidat Partai Republik. "Orang-orang Republik itu sama saja dan kita akan mengubah negeri ini," katanya memberi tanda kepada Obama.
   
Selama ini yang isu yang diangkat para Republikan adalah merosotnya perekonomian. Sedangkan Clinton dan Obama selama ini dituding kelompok Republik sebagai penganjur pandangan liberal dengan mendongkrak pajak lalu menghambur-hamburkan anggaran.(AP)