Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Isi Bensin Ambulans, Karyawan SPBU Dipecat

Kompas.com - 28/05/2013, 17:35 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com  Memalukan sekaligus memilukan. Ini kisah nyata yang terjadi di China pekan lalu.  

Adalah dua karyawan stasiun pompa bensin umum (SPBU) milik Pemerintah China, Sinopec, di Jinguoping, Badong, yang menolak mentah-mentah mengisi bensin sebuah mobil ambulans pada Jumat (24/5/2013) sekitar pukul 09.00 malam. Mereka bersikeras lantaran saat itu adalah waktunya pompa bensin tutup operasi. Demikian tulis Xinhua.

Padahal, ambulans itu tengah membawa seorang pasien kritis, Chen Qianjun. Pasien adalah warga desa setempat yang mengalami kecelakaan gara-gara terjatuh saat tengah membangun rumahnya. Rumah sakit tujuan jaraknya sekitar empat jam dari tempat tinggal Chen Qianjun.

Gara-gara penolakan itu, sopir ambulans terpaksa berkeliling satu jam mencari pompa bensin yang masih buka. Alhasil, upaya itu memang membuahkan hasil meski sopir mesti membayar lebih mahal lantaran pompa bensin dimaksud adalah pompa bensin swasta.

Nah, lantaran direpotkan oleh "perkara" bensin itu, urusan mengantar pasien kritis itu pun jadi molor waktunya. Alih-alih mendapat pertolongan pertama di rumah sakit, Chen Qianjun malah meninggal di jalan. Kala pasien kritis itu mengembuskan napas terakhir, waktu menunjukkan pukul 01.05 dini hari, Sabtu (25/5/2013).

Berita penolakan oleh dua karyawan pompa bensin itu pun merebak di media sosial. Kecaman bertubi-tubi untuk mereka pun tak terbendung.

Petinggi Sinopec tak tinggal diam. Tanpa basa-basi kedua karyawan itu pun dipecat. "Kami sangat terkejut dan memohon maaf lantaran kejadian ini," kata Juru Bicara Sinopec, Lyu Dapeng.

Lyu Dapeng juga menegaskan menyelamatkan kehidupan adalah prioritas utama di segala kondisi. "Penolakan kedua karyawan kami tak termaafkan," begitu Lyu Dapeng menegaskan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com