Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan-perusahaan China Terus Berekspansi

Kompas.com - 20/03/2013, 07:32 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Investasi China di luar negeri pada Januari dan Februari tahun ini melonjak mencapai 18,39 miliar dollar AS atau naik 147 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Data resmi yang dikeluarkan hari Selasa (19/3) memperlihatkan jumlah tersebut melampaui investasi asing langsung yang masuk ke negara tersebut. Modal asing langsung yang masuk ke China hanya sebesar 17,48 miliar dollar AS pada periode yang sama.

Beijing sedang meningkatkan investasi di luar negeri sebagai langkah reformasi pertumbuhan ekonominya. Selain itu, China juga berniat mengakuisisi sebanyak-banyaknya sumber daya di luar negeri, seperti di sektor energi, pertambangan, dan industri berteknologi tinggi.

”Kecenderungan ini akan berlangsung dalam jangka lama, hingga beberapa tahun ke depan. Ini merupakan strategi China untuk beralih menjadi investor besar setelah sebelumnya menjadi eksportir besar,” ujar Ren Xianfang, analis pada IHS Global Insight.

Investasi asing China di luar negeri tahun lalu naik hampir 30 persen dari 2011 seiring dengan semakin banyaknya perusahaan China yang berekspansi ke luar negeri. Kenaikan investasi terbesar pada Januari-Februari terjadi di Australia, yakni 282 persen. Investasi di Hongkong naik 156 persen dan di AS naik 146 persen.

Xi bertemu Lew

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa Beijing dan Washington memiliki kepentingan yang sama.

Hal ini dikatakan Xi ketika bertemu dengan Menteri Keuangan AS Jacob Lew di Balai Agung Rakyat, Beijing. Pertemuan ini adalah pertemuan penting pertama Xi sejak menjabat presiden lima hari lalu.

Kedua negara besar itu semakin berkompetisi untuk menyebarkan pengaruh politik globalnya. Beijing terus memperluas keberadaannya di kawasan seperti Afrika, sementara Washington memperluas pengaruhnya ke kawasan Timur Tengah.

Tidak hanya itu, tensi di antara kedua negara juga terkadang naik karena berbagai persoalan. Misalnya, AS menuduh China terlibat dalam peretasan perusahaan dan institusi AS. ”Dalam hubungan AS-China, kami memiliki banyak kepentingan bersama, tetapi ada juga perbedaannya,” ujar Xi. (AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com