Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Lakukan 330 Juta Aborsi Sejak 1971

Kompas.com - 16/03/2013, 14:33 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Hampir 330 juta aborsi dilakukan di China selama 40 tahun sejak pertama kali menerapkan langkah-langkah untuk membatasi pertumbuhan penduduk di negara terpadat di dunia itu, demikian menurut data resmi.

China telah mengumumkan perubahan struktural sistem keluarga berencananya yang mengawasi kebijakan satu anak yang kontroversial dalam pertemuan tahunan badan legislatif nasional di Beijing.

Data yang di-posting di situs kementerian kesehatan awal tahun ini menunjukkan, dari tahun 1971, tak lama sebelum China mulai mendorong orang untuk memiliki anak lebih sedikit, hingga tahun 2010, total terjadi 328.900.000 aborsi di negara berpenduduk 1,35 miliar itu.

China mengatakan, kebijakan satu anaknya yang diperkenalkan pada awal 1980-an telah mencegah kelebihan populasi dan mendorong pembangunan ekonomi. Kebijakan itu mengecualikan beberapa keluarga pedesaan, minoritas etnis dan pasangan yang sama-sama anak tunggal.

Namun desakan telah meningkat, agar pembatasan itu dihapus karena angkatan kerja jadi menyusut dan jumlah lansia yang membengkak. Kelompok hak asasi manusia mengkritik apa yang mereka nilai sebagai metode penegakan keras.

Berdasarkan kebijakan itu, keluarga perkotaan umumnya diperbolehkan hanya punya satu anak, sementara keluarga pedesaan dapat memiliki anak kedua jika yang pertama seorang perempuan. Mereka yang melanggar aturan itu harus membayar denda.

Minggu lalu, pemerintah mengumumkan penggabungan Komisi Kependudukan Nasional dan Keluarga Berencana, yang mengawasi kebijakan itu, dengan Departemen Kesehatan. Hal itu, menurut laporan kanto berita Xinhua, dimaksudkan untuk memperbaiki, bukan untuk meninggalkan, kebijakan satu anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com