Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2012, Skandal Seks Guncang Singapura

Kompas.com - 28/12/2012, 16:18 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Bagi warga Singapura, tahun 2012 dikejutkan dengan sejumlah skandal seks. Sejumlah skandal seks menjerat mulai dari pejabat tinggi negara, pengusaha, hingga mahasiswa.

Kompas.com mencatat empat skandal seks yang heboh dan sempat menggemparkan penduduk negeri Singa itu. Berikut skandal seks yang terjadi di Singapura.

Skandal Seks Michael Palmer, Ketua DPR

Berumur 44 tahun, Palmer yang disebut-sebut sebagai politisi muda potensial harus meninggalkan dunia politik setelah skandal perselingkuhannya terungkap. Pengacara yang menjadi etnis Eropa dengan jabatan tertinggi dalam sejarah Singapura ini terlibat dalam cinta segitiga dengan Laura Ong dan pasangannya Andi Lim. Tas mahal Dior dan sejumlah SMS cinta menjadikan Palmer sebagai bulan-bulanan warga Singapura.

Skandal Seks Ng Boon Gay, Kepala Lembaga Narkotika

Gratifikasi seks oral menjerat birokrat berumur 46 tahun ini. Ng, yang masih menjalani persidangan, didakwa memenangkan tender proyek secara ilegal untuk perusahaan komputer Cecilia Sue. Imbalan seks dilakukan mulai dari tempat parkir, hotel, hingga apartemen pribadi. Ng akan mengetahui apakah "hotel prodeo" menjadi rumah barunya pada 28 Januari nanti.

Skandal Seks Howard Shaw, Pengusaha dan Cucu dari Runme Shaw, Taipan Film Terkenal dan Pengusaha Sukses

Itulah yang masyarakat kenal dari sosok Howard Shaw. Namun, semuanya berubah April tahun ini ketika dia terbukti membayar gadis di bawah umur untuk jasa prostitusi. Sungguh ironis, mengingat Howard dan istrinya baru saja dipilih sebagai contoh pasangan romantis sebuah majalah keluarga. Walau hanya dipenjara 8 minggu, skandal ini akan tetap menodai karier gemilang pengusaha muda ini.

Skandal Seks Alvin Tan dan Vivian Lee

"Video seks adalah seni", itulah moto Alvin. Video seks dengan pasangannya Vivian Lee memicu amarah warga Singapura, mengingat dia merupakan penerima beasiswa bergengsi ASEAN Scholarship. Beasiswanya akhirnya dicabut oleh National University of Singapore (NUS). Namun, mahasiswa hukum ini tidak menunjukkan penyesalan dan menegaskan apa yang dilakukannya merupakan pilihan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com