Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selingkuh, Ketua DPR Singapura Mundur

Kompas.com - 12/12/2012, 16:11 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Singapura diguncang skandal menghebohkan. Ketua DPR Singapura Michael Palmer mengumumkan pengunduran dirinya, Rabu (12/12/2012) siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Harian The Straits Times melaporkan Palmer mengaku bersalah melakukan hubungan yang "tidak pantas" dengan salah seorang pegawai di People's Association (PA).

PA merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mempromosikan keharmonisan sosial dan agama.

Palmer yang juga merupakan anggota parlemen yang mewakili konstituen Punggol East menyampaikan penyesalan dan permohonan maafnya yang sangat mendalam atas kasus memalukan ini.

"Saya memutuskan mundur untuk menghindari hal yang lebih memalukan lagi dan saya bertanggung jawab penuh atas kesalahan ini," kata Palmer, politisi muda berumur 44 tahun, menolak berkomentar terkait pengaruh skandal ini kepada keluarga dan masa depan pernikahannya.

Palmer yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara ini telah menjabat sebagai anggota parlemen sejak 2006. Jabatan ketua DPR atau parlemen diembannya sejak tahun lalu.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong lewat akun Facebook-nya dengan berat hati dan sedih menerima pengunduran diri Palmer.

PM Lee menambahkan setiap anggota parlemen berkewajiban menjaga integritasnya dengan berperilaku tidak tercela.

Wakil Ketua DPR Charles Chong akan menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) sampai PM Lee menunjuk pengganti Palmer. Sementara itu, kursi Palmer yang kosong kemungkinan besar akan diisi melalui pemilu sela.

Skandal Palmer menambah deretan skandal yang mengguncang para pejabat Pemerintah Singapura sepanjang tahun 2012 ini.

Sebelumnya, anggota parlemen dari partai oposisi, Partai Buruh, Yaw Shin Leong, mengundurkan diri awal tahun ini juga karena perselingkuhan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Narkotika Ng Boon Gay dan Komandan Angkatan Pertahanan Sipil Peter Lim dipecat bulan Juni setelah menerima gratifikasi seks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com