Penembak Pemadam Kebakaran Tinggalkan Pesan

NEW YORK, KOMPAS.com - Pelaku penembakan yang menewaskan dua pemadam kebakaran dan melukai dua lainnya pada malam Natal (24/12/2012) di New York, William Spengler (62), ternyata meninggalkan sebuah pesan sebelum melakukan aksi berdarahnya itu,

Kepala Kepolisian Webster Gerald Pickering, Selasa (25/12/2012), mengatakan William mengetik pesannya di atas selembar kertas yang berisi bahwa dia berniat membakar habis lingkungannya dan membunuh warga.

"Saya sedang bersiap untuk melihat seberapa luas lingkungan yang bisa saya bakar dan melakukan apa yang paling saya sukai, membunuh orang," Pickering membacakan pesan si pembunuh.

Para penyidik menemukan jasad manusia di kediaman William yang terbakar habis. Di rumah itu, dia tinggal bersama kakak perempuannya, Cheryl Spengler (67).

"Sisa jasad itu diperkirakan adalah kakak perempuan William. Penyidik medis akan menentukan penyebab kematiannya," tambah Pickering.

William, lanjut Pickering, menembaki para pemadam kebakaran bahkan sebelum mereka turun dari truk. Dia menembaki kaca depan truk saat para pemadam kebakaran mencoba kabur.

"Itu benar-benar sebuah jebakan," kata Pickering sambil menambahkan polisi yang ada langsung membalas tembakan.

"Saat itu terjadi situasi "tempur". Polisi langsung melepaskan tembakan," lanjut Pickering.

Pickering menegaskan sejauh ini motof William menyerang para pemadam kebakaran belum diketahui. Kemungkinan serangan itu ada hubungannya dengan kontribusi sang ibu terhadap pemadam kebakaran.

Dalam baku tembak dengan polisi itu, William kemudian bunuh diri. Menurut catatan kepolisian, William pernah mendekam 17 tahun dalam penjara karena terbukti memukuli ibunya yang berusia 92 tahun dengan menggunakan palu hingga tewas pada 1981.