Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Bersumpah Hentikan Penembakan Massal

Kompas.com - 17/12/2012, 10:45 WIB

NEWTOWN, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama, Minggu (16/12), bersumpah akan menggunakan semua kekuasaanya guna memastikan bahwa tragedi penembakan seperti yang terjadi di Newtown yang menewaskan 20 anak-anak dan enam orang dewasa tidak terulang lagi.

"Kami tidak bisa menerima kejadian seperti ini menjadi rutinitas," kata Obama pada malam penghiburan, yang melibatkan orang dari berbagai keyakinan, buat keluarga para korban di Connecticut. "Kita sebagai bangsa punya beberapa pertanyaan sulit. Tragedi semacam ini harus berakhir, dan untuk mengakhiri itu  kita harus berubah."

Pada kesempatan itu Obama menyampaikan "cinta dan doa bangsa Amerika" untuk keluarga korban. Ia mengatakan semua rakyat Amerika berdiri di sisi mereka, berkabung bersama mereka atas kehilangan tragis itu. "Saya hanya bisa berharap hal ini membantu kalian dengan mengetahui bahwa kalian tidak sendirian dalam kesedihan kalian, bahwa dunia kita juga terkoyak, bahwa seluruh bangsa kita menangis bersama kalian," kata Obama.

"Kita telah menjaga anak-anak kita, dan kalian harus tahu bahwa langkah kenyamanan apa pun yang bisa kami sediakan, kami akan berikan. Seberapa pun kesedihan yang kita bisa bagi bersama kalian demi meringankan beban yang berat ini, kami dengan senang hati akan menanggungnya. Newtown, Anda tidak sendirian," kata Obama.

Sebelumnya, para pejabat AS secara resmi mengidentifikasi Adam Lanza, 20 tahun, sebagai penembak yang mengamuk di kota berpemandangan sangat indah tersebut. Para pejabat juga membenarkan, dia menembak ibunya sendiri, Nancy Lanza, beberapa kali di kepalanya di rumah tempat tinggal mereka sebelum pergi ke bekas sekolahnya, SD Sandy Hook, dan memulai melakukan pembantaian mengerikan itu. Anak-anak yang menjadi korban berusia enam hingga tujuh tahun.

Lanza menggunakan senapan serbu jenis Bushmaster .223 milik ibunya untuk membunuh 26 orang di sekolah itu, termasuk 20 anak-anak, sebelum menembak dirinya dengan pistol saat polisi mendekat dan sirene meraung.

Presiden Obama mendesak rakayat Amerika untuk berbuat lebih guna mencegah terulangnya tragedi penembakan yang tak terhitung jumlahnya yang telah melukai bangsa itu. "Sejak saya menjadi presiden, ini keempat kalinya kita datang bersama-sama untuk menghibur masyarakat yang berduka yang terkoyak oleh penembakan massal... dan di sela-sela itu, ada serangkaian tiada akhir penembakan mematikan di seluruh negeri," katanya.

"Kita tidak bisa mentolerir ini lagi. Tragedi semacam itu harus diakhiri. Dan untuk mengakhiri itu, kita harus berubah. Saya akan menggunakan kekuasaan apa pun yang kantor (presiden) punya untuk melibatkan sesama warga, dari para penegak hukum, hingga para profesional kesehatan mental, para orang tua dan pendidik, dalam sebuah upaya yang bertujuan untuk mencegah banyak tragedi seperti ini," katanya.

Obama mengakui, "tidak ada undang-undang tunggal, tidak ada serangkaian undang-undang yang dapat menghilangkan kejahatan dari dunia atau mencegah setiap tindakan kekerasan tidak berperasaan dalam masyarakat kita," tetapi mengindikasikan bahwa ia akan melakukakan sesuatu.

"Pilihan ada pada kita. Apakah kita benar-benar siap untuk mengatakan bahwa kita tidak berdaya dalam menghadapi pembantaian seperti itu?" katanya. "Bahwa politik terlalu keras. Apakah kita siap untuk mengatakan bahwa kekerasan semacam itu yang mendatangi anak-anak kita tahun demi tahun merupakan harga dari kebebasan kita?"

Berita terkait lainnya, baca di: Pembantaian Siswa SD di AS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com