Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghina Raja, Warga China Diusir

Kompas.com - 23/10/2012, 23:41 WIB
Pieter P Gero

Penulis

PHNOM PENH, KOMPAS.com Pengadilan Kamboja, Selasa (23/10/2012), menyatakan, seorang warga China yang juga supervisor pabrik, Wang Zia Chao, terbukti bersalah melanggar hukum karena menghina Raja Kamboja Norodom Sihanouk. Wang diperintahkan diusir dari Kamboja.

Norodom baru saja meninggal dunia 15 Oktober lalu pada usia 89 tahun di Beijing, China.

Kantor berita AP melaporkan, selain diusir dari Kamboja, Wang juga dijatuhi hukuman percobaan satu tahun penjara dan denda 2,5 juta riel atau sekitar Rp 6 juta atas tindakannya menghina Raja Kamboja.

Wang juga diperintahkan membawa 2 juta riel sebagai kompensasi kepada seorang pekerja pabrik yang dikritik Wang.

Kasus hukuman karena menghina raja di Kamboja ini merupakan yang pertama dalam beberapa dekade ini. Undang-undang melarang menghina raja di Kamboja, tetapi tidak pernah diterapkan karena memang tidak pernah ada kasus penghinaan terhadap raja.

Wang, perempuan China berusia 43 tahun, menimbulkan kehebohan di kompleks pabrik garmen di pinggiran Phnom Penh, ibu kota Kamboja, setelah dia merobek dua gambar Raja Kamboja Norodom Sihanouk yang dibawa pekerja pabrik sebelum alih kerja pagi. Dia menuduh pekerja tidak akan bekerja baik dengan membawa foto itu.

Raja Sihanouk yang memimpin Kamboja melewati era perang dan damai meninggal di Beijing, China. Tubuhnya kemudian dibawa ke Phnom Penh pada Rabu lalu, kemudian disemayamkan di Istana Kerajaan untuk masa berkabung selama sepekan.

Wang di depan pengadilan mengaku bahwa dia tidak tau bahwa foto yang dibawa para pekerja itu adalah foto Raja Sihanouk. "Kalau saya paham, saya tidak akan merobeknya," ujarnya.

Namun, sekitar 1.000 pekerja pabrik yang marah pada Senin kemarin berpawai ke istana kerajaan, dan meminta Wang untuk dihukum.

Manajer pabrik kemudian memecatnya dan menyerahkan Wang kepada polisi sampai pengadilan memutuskan mengusirnya kembali ke China dan sejumlah hukuman lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com