Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Gelar Referendum soal Larangan Merokok

Kompas.com - 23/09/2012, 13:09 WIB

BERN, KOMPAS.com — Warga Swiss, Minggu (23/9/2012), akan memberikan suara untuk menentukan apakah merokok akan sepenuhnya dilarang di ruang publik.

Saat ini, hotel, tempat makan, dan bar masih diperbolehkan memiliki ruang khusus bagi perokok. Namun, sejumlah kritikus mengatakan situasi ini membahayakan para pekerja di tempat-tempat itu.

Dua tahun lalu, sebenarnya aturan larangan merokok di ruang publik akan diberlakukan. Namun, rencana itu batal setelah lobi yang dilakukan perusahaan katering dan tembakau berhasil.

Seperti dilansir BBC, Swiss terbilang lambat dalam mengakomodasi isu perokok pasif dibanding tetangganya Jerman, Italia, dan Perancis. Ketiga negara ini sudah setahun lalu melarang rokok di ruang terbuka untuk publik.

Dua tahun lalu, Swiss ingin memberlakukan aturan yang sama. Namun sebagai hasil kompromi, ruang-ruang merokok masih diperbolehkan berada di lokasi-lokasi publik.

Akan tetapi, para kritikus menyatakan pelarangan itu pun diberlakukan berbeda di 25 kanton atau semacam provinsi di Swiss.

Delapan kanton termasuk Jenewa memberlakukan larangan merokok total di dalam ruangan, termasuk tempat makan dan bar. Namun, sebanyak 18 kanton lain menerapkan larangan yang lebih longgar.

Jean-Charles Rielle, seorang dokter dan anggota komite yang mengajukan proposal larangan merokok total, mengatakan kepada AFP bahwa mereka ingin memperjelas duduk permasalahan larangan merokok ini.

"Di kanton-kanton tempat larangan merokok ini diterapkan terdapat penurunan kasus-kasus penyakit jantung hingga 20 persen," kata Rielle.

Namun, Presiden Asosiasi Pengusaha Kafe Jenewa Laurent Terlinchamp menganggap larangan merokok secara total dianggap terlalu ekstrem.

"Keuntungan kami sekarang menurun antara 10 dan 30 persen, tergantung tipe bisnisnya," kata Terlinchamp.

Namun, larangan merokok total ini tampaknya sulit diterapkan di Swiss yang warganya mengisap rokok lebih banyak ketimbang negara-negara tetangganya.

Jajak pendapat terakhir menunjukkan 52 persen warga tidak setuju, 41 persen setuju, dan 7 persen tak berpendapat terkait penerapan larangan merokok total di ruang publik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com