Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Ditahan di Seoul karena Penipuan Berkedok Tsunami

Kompas.com - 23/07/2012, 15:21 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Kepolisian Korea Selatan menahan seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI), Senin (23/7/2012), karena terlibat penipuan dengan memanfaatkan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Jepang tahun lalu.

Polisi juga sudah meminta Interpol untuk menangkap tiga tersangka lainnya, yakni perempuan Malaysia berusia 33 tahun, seorang WN Nigeria, dan seorang lelaki yang diduga WN Amerika Serikat.

Tahun lalu, WN Malaysia itu mengirim surat elektronik kepada seorang pria Korsel melalui situs pertemanan. Perempuan itu mengaku bekerja di sebuah bank di negaranya. Katanya, seorang nasabahnya, yang WN Jepang, dengan deposito sebesar 4,2 juta dollar AS di bank itu, dan semua anggota keluarganya tewas dalam bencana alam itu.

Perempuan itu mengusulkan agar WN Korsel itu mengklaim deposito itu dengan berpura-pura menjadi kerabat orang-orang yang meninggal itu, lalu membagi uangnya dengan dia. Menurut polisi, perempuan itu kemudian mendapat uang sejumlah 110 juta won dari orang Korsel itu. Katanya uang itu dibutuhkan untuk memalsukan dokumen bank dan keluarga.

Karena perempuan itu tidak segera memenuhi janjinya, WN Korsel tersebut melaporkannya pada polisi, April lalu. Dia mengundang seorang WNI yang menjadi perantara dia dengan WN Malaysia itu dengan janji menambah uang. Pada 4 Juli lalu, WNI itu ditangkap di Seoul.

"Inilah untuk pertama kali kami menahan orang yang melakukan penipuan dengan memanfaatkan bencana tsumani Jepang, tapi kami mendapat lebih banyak laporan tetnang upaya serupa dalam beberapa hari terakhir," kata Kim Gyoung-Hee, seorang penyelidik di kepolisian Seoul.

Kim menjelaskan, WN Korea itu tidak ditahan karena tidak melakukan kejahatan apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com