Dituduh Jadi Ayah, Presiden Paraguay Harus Uji DNA

ASUNCION, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan banding Santiago meminta Presiden Paraguay Fernando Lugo menjalani tes DNA untuk memastikan apakah dia ayah dari bocah 9 tahun, putra mantan seorang pengurus rumah tangga.

Pengadilan Banding untuk Anak menolak argumen kuasa hukum tergugat (Lugo) yang mengupayakan pembatalan putusan pengadilan di bawahnya.

Benigna Leguizamon (29), mantan pengurus rumah tangga Keuskupan Katolik San Pedro, bekerja selama 10 tahun pada Lugo semasa dia menjadi uskup.

Leguizamon menuduh Lugo menjadi ayah putranya, Lucas Fernando.

"Ada kemungkinan Presiden membawa kasus ini ke Mahkamah Agung, tapi kami yakin itu tidak akan terjadi," kata Adela Acuna, pengacara Leguizamon.

"Kami yakin putusan pengadilan ini menjadi akhir proses (hukum) ini," lanjutnya.

Lugo (59) mengundurkan diri sebagai uskup ada akhir 2006 sebelum mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden. Lugo merupakan pemimpin koalisi kiri yang disebut Aliansi Patriotis untuk Perubahan.

Pada April 2009, dia mengaku menjadi ayah seorang anak berusia 5 tahun dari Viviana Carrillo yang saat itu berumur 26 tahun.

Kasus ini bukan yang pertama bagi Lugo. Seorang aktivis politik, Hortensia Moran, juga menuduh Lugo menjadi ayah anaknya dan membawa kasus itu ke pengadilan. Namun kasus itu gugur setelah hasil tes DNA pada Agustus 2010 menunjukkan bahwa Lugo bukan ayah anak Moran.

Lugo juga pernah dituduh menjadi ayah perempuan 21 tahun. Lugo tidak pernah membantahnya, namun dia menghadiri pernikahan perempuan muda itu pada Oktober 2009.