Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanyak Polisi Tamil

Kompas.com - 14/09/2011, 18:47 WIB

KOMPAS.com - Dampak perang saudara di Sri Lanka masih membekas. Padahal, pasukan militer Sri Lanka berhasil menumpas kelompok separatis Macan Tamil pada Mei 2009. Namun, sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (14/9/2011), hubungan antara mayoritas warga Sri Lanka dari suku Sinhala dengan minoritas Tamil tetap belum harmonis.

Padahal, pemerintah Sri Lanka mengaku sudah mengerahkan banyak program untuk menyatukan kembali kedua kelompok rakyatnya itu. Salah satunya adalah pengawasan bekas zona konflik di utara Sri Lanka.

Namun begitu, masalah terjadi. Menurut Robert Blake, Asisten Menteri Luar Negeri AS, pada akhir kunjungan tiga harinya di Sri Lanka, warga Tamil di bekas wilayah itu merasa diintimidasi oleh kehadiran pasukan dan polisi pemerintah yang kebanyakan etnis Sinhala.

Maka dari itulah, Blake mendesak pemerintah Sri Lanka mengerahkan lebih banyak polisi Tamil. Polisi-polisi itu bakal bertugas di bekas zona konflik tersebut. "Ini untuk membantu menyembuhkan luka-luka perang," kata Blake.

"Polisi Tamil diperlukan untuk meningkatkan ketertiban masyarakat. Sehingga, militer tidak perlu lagi menjalankan fungsi itu," imbuh Blake.

Blake juga meminta pemerintah Sri Lanka melucuti senjata-senjata kelompok paramiliter berbahasa Tamil yang mendukung etnis Sinhala. Kelompok itu, menurut Blake, meneror penduduk lokal Tamil.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Presiden Mahinda Rajapakse serta para pejabat senior pemerintah, Blake menekankan pentingnya menangani keluhan-keluhan warga Tamil pascakonflik 37 tahun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com