Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Islandia Siap Meletus Lagi

Kompas.com - 07/07/2011, 12:13 WIB

REYKJAVIK, KOMPAS.com - Masyarakat Eropa patut was-was karena pakar geofisika Islandia memperingatkan salah satu gunung di negara itu akan meletus. Dikhawatirkan erupsi kali ini bakal kembali mengganggu dunia penerbangan Eropa.

Menurut Pall Einarsson, pakar geofisika dari Universitas Islandia, yang siap meletus adalah Gunung Hekla, salah satu gunung paling paling ditakuti. "Pergerakan di sekitar Hekla sangat tidak biasa dalam dua tiga hari terakhir," kata Einarsson, Rabu (6/7/2011).

Gunung Hekla terletak dekat Gunung Eyjafjalajokull yang mengeluarkan abu dan menimbulkan kekacauan penerbangan terbesar sejak Perang Dunia II di Eropa tahun lalu. Kekacauan itu mengakibatkan dibatalkannya lebih dari 100.000 penerbangan dan mengganggu 8 juta calon penumpang.

Peringatan Einarsson itu tidak berarti Hekla meletus dalam waktu dekat. "Gunung itu siap meletus. Badan gunung terus membesar dalam beberapa tahun terakhir akibat pembentukan magma," jelas Einarsson.

Pernyataan Einarsson didukung ahli geofisika lainnya, Ari Trausit Gudmundssson, yang mengatakan kondisi di sekitar Hekla "sangat tidak biasa" dan gunung itu tampak siap meletus. "Sesuatu sedang terjadi (pada gunung itu)," katanya.

Pada penduduk Islandia di Abad Pertengahan menjuluki Hekla dengan nama "Jalan menuju Neraka" karena tingkat keaktifannya yang tinggi. Pada milenium terakhir, Hekla meletus 20 kali. Yang terakhir pada 26 Februari 2000.

Erupsi Hekla juga dikenal bervariasi dan sulit diprediksi. Letusannya bisa berlangsung hanya beberapa hari, namun pada kali lain bisa meletus selama berbulan-bulan bahkan tahunan.

Memiliki ketinggian 1.491 meter dan terletak sekitar 110 km dari ibukota Reykjavik, Hekla sangatlah aktif. Bahkan para pakar menyebut 10 persen dari tephra, material padat erupsi gunung berapi, di Islandia berasal dari gunung yang satu ini.

Ditanya tentang jenis gangguan yang bakal ditimbulkan jika Hekla meletus, Gudmundsson mengatakan, Hekla cenderung "mengeluarkan debu dan lava pada detik-detik pertama erupsi".

Jika yang dikeluarkan lava, gangguan terhadap penerbangan terbilang kecil, katanya. "Namun tentunya itu bergantung pada besarnya erupsi, sesuatu yang sulit diprediksi," lanjut Gudmundsson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com