Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Presiden yang "Malu"

Kompas.com - 17/10/2010, 05:00 WIB

KOMPAS.com - ”Sorry saya baru kembali dari Praha semalam & baru buka bbm. Kita semua salut pada semangat pemerintah dan rakyat Chile yang berjuang keras menyelamatkan para penambang. Kemauan & sikap tidak menyerah dikombinasi dengan teknologi akhirnya bisa mengatasi masalah besar dan menghindari tragedi yang besar. Salam. Dewi”

Demikian pesan asli tanpa diedit dari pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dewi Fortuna Anwar, Jumat (15/10/2010), mengomentari kisah penyelamatan 33 petambang Cile.

Prof Dr Adler H Manurung, pengamat pasar uang, juga tak ketinggalan. ”Bagus sekali karena memberikan atau mendorong serta memotivasi kita untuk menghargai rakyat, tidak seperti kasus lumpur yang tak pernah beres itu.”

Pujian pun datang dari Presiden AS Barack Obama. ”Upaya penyelamatan itu tidak saja merupakan hasil dari determinasi para petugas penyelamat dan Pemerintah Cile, tetapi juga mengukuhkan kesatuan dan cara penyelesaian yang ditunjukkan rakyat Cile yang memberi inspirasi kepada dunia.”

Cile dan Presiden Sebastian Pinera (60), yang sudah kaya sebelum menjadi presiden pada Maret tahun ini, adalah otak di balik semua ini. Pinera menang dalam pemilu menuju kursi presiden, juga meniru Obama dalam tema kampanye, yaitu perubahan negara, serta berikrar membawa negaranya menuju era baru dengan persatuan dan keutuhan bangsa.

Mengagumkan, janjinya tak dia campakkan begitu dia duduk di singgasana kepresidenan. Ketika teknisi dan pejabat Cile ragu akan sukses penyelamatan, dia mengatakan, ”Kami akan melakukan penyelamatan sejauh yang bisa dilakukan manusia.”

Reputasi Cile soal efisiensi kini semakin harum dengan operasi penyelamatan yang secara teknis sulit serta menelan biaya sekitar Rp 210 miliar.

Pinera, raja bisnis kartu kredit dan mantan pemilik maskapai penerbangan Lan Chile, memang unik. Dia adalah presiden pertama dari kubu konservatif dalam 20 tahun terakhir. ”Kita kini lebih terhormat.... Negara kecil ini semakin dikenal di dunia. Terima kasih,” kata Pinera, presiden negara berpenduduk 17 juta jiwa dan kaya akan tambang itu.

Popularitas Pinera pun melejit. Hal itu membuatnya mudah meloloskan sebuah undang-undang baru untuk menaikkan royalti hasil pertambangan yang akan dipakai untuk meningkatkan prosedur keselamatan bisnis pertambangan.

Tidak sedikit yang menilainya sebagai seorang oportunis, terutama dari kubu lawan politiknya. Namun, dia adalah presiden yang menyelamatkan 33 orang dari potensi besar kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com