Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mullah Omar Tak Bermutu

Kompas.com - 15/10/2010, 15:28 WIB

 WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Kamis (14/10/2010) mengatakan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban, tidak berkualitas untuk memainkan peranan konstruktif di Afganistan masa mendatang. Juru bicara Deplu, Philip Crowley, mengatakan bahwa AS memandang Mullah Omar bertanggung jawab terhadap serangan 9/11 New York dan mendukung Osama bin Laden. "Dia memiliki banyak peluang pada tahun 1990-an dan bahkan setelah 9/11 untuk memutus hubungan dirinya dengan Osama bin Laden. Tapi dia memilih tidak melakukan itu," kata Crowley.

"Jadi dia tidak akan memenuhi kriteria untuk bergabung dalam proses rekonsiliasi,” katanya, merujuk pada tiga syarat menyangkal kekerasan, memutuskan hubungan dengan Al Qaeda dan mengikuti hukum-hukum Afganistan.

"Kami punya keraguan besar bahwa Mullah (Omar) akan termasuk salah seorang dari orang-orang yang diuntungkan dari proses ini," kata Crowley.

Meskipun Crowley menolak peran potensial Omar di masa depan Afganistan, tampaknya tidak mungkin bahwa rekonsiliasi dapat dicapai tanpa membawa Taliban dan kepemimpinannya.

Presiden Afganistan Hamid Karzai telah berulang kali mengatakan tentang perlunya pemimpin Taliban melepaskan militansi dan bergabung kepada proses perdamaian.

Laporan-laporan di sini mengatakan bahwa pemerintahan Obama, menegaskan bahwa perang di Afganistan tak bisa dimenangkan dengan cara militer saja, dan baru-baru ini tampil terbuka untuk pembicaraan dengan Taliban ketimbang melawan mereka.

Seorang pejabat senior NATO dilaporkan mengatakan, Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu memberikan "celah yang aman" kepada para pemimpin senior Taliban pergi ke ibu kota Afganistan, Kabul, untuk melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan pemerintah Afganistan.

Dalam kaitan ini Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen Kamis mengatakan bahwa aliansi bersedia untuk memfasilitasi pertemuan pemerintah Afganistan dengan gerilyawan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com