Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imelda Marcos Dituntut

Kompas.com - 15/09/2010, 09:01 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Pengadilan antikorupsi Filipina, Selasa (14/9/2010) di Manila, Filipina, memerintahkan mantan ibu negara Imelda Marcos mengembalikan uang sekitar 230.000 dollar AS ke kas negara. Uang itu adalah hasil korupsi ketika almarhum suaminya, Ferdinand Marcos, menjabat Presiden Filipina.

Imelda (81) harus berurusan lagi dengan pengadilan antikorupsi Filipina. Pengacaranya, Robert Sison, mengatakan, kliennya akan mengajukan banding. ”Kasus ini diajukan ke pengadilan ketika keluarga Marcos berada di luar negeri. Tidak pernah ada kesempatan bagi mereka untuk mengajukan pembelaan yang tepat,” katanya.

Sison mengatakan, menurut pihak pengadilan, uang negara yang dikorupsi Ferdinand Marcos mencapai 10 juta-11 juta peso atau sekitar 230.000 dollar AS.

Dana sebesar itu ditemukan di rekening milik pribadi Marcos di sebuah bank swasta nasional, yang ditransfer Otoritas Pangan Nasional (NFA) pada tahun 1983.

Pengadilan antikorupsi dikenal dengan nama Sandiganbayan mengatakan, NFA mengirim uang atas perintah mantan diktator itu.

NFA mengendalikan semua impor beras nasional. Kasus ini adalah bagian dari puluhan kasus yang menjerat keluarga Marcos setelah 24 tahun sang diktator digulingkan. Pemberontakan tak berdarah mengakhiri 21 tahun kekuasaannya. Ia dan keluarga lalu mengasingkan diri ke Quam, AS, dan Marcos meninggal di sana tahun 1989.

Sejak Imelda menjadi legal representative atas semua kekayaan keluarga, Sandiganbayan memerintahkannya segera mengembalikan uang hasil korupsi tersebut. Imelda juga diharuskan membayar bunga bank dan biaya perkara.

Salah satu hakim pengadilan mengatakan, putusan agar Imelda mengembalikan uang hasil jarahan atas kekayaan negara ke kas negara sudah dibacakan pada 9 September lalu. Meski demikian, putusan pengadilan itu baru diumumkan kepada publik pekan ini.

Rekening rahasia Ferdinand Marcos dituduh mencuri uang miliaran dollar AS dari kas negara. Pada umumnya, uang hasil korupsi itu masih tersimpan di rekening-rekening rahasia milik keluarga besar Marcos di beberapa bank di sejumlah negara.

Imelda kembali ke Filipina pada tahun 1991. Dia gagal bertarung menuju kursi presiden pada tahun 1992, tetapi berhasil memperoleh kursi DPR pada Mei 2010. Putranya, Ferdinand Marcos Junior (Bong-Bong), terpilih sebagai anggota Senat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com