Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Al Quran Tak Mampu Hapuskan Ingatan

Kompas.com - 11/09/2010, 02:30 WIB

KOMPAS.com — Kepedihan masih terpancar dari Patricia Bingley. Perempuan asal Inggris ini mengaku amat terpukul kehilangan putra tercintanya, Kevin Dennis.

Ya, Kevin Dennis, adalah satu dari ribuan orang yang menjadi korban tregedi 11 September, sembilan tahun silam. "Saya masih sangat kehilangan," kata ibu berusia 76 tahun.

Kendati begitu, Patricia mengaku berada di garis depan untuk menentang rencana Terry Jones, sosok yang dianggap pastor oleh 50 orang pengikutnya, yang berencana membakar Al Quran sebagai bentuk peringatan tragedi 11 September. "Membakar Al Quran tak mampu menghapus ingatan saya akan Kevin," tegas Patricia sebagaimana laporan The Sun, Jumat (10/9/2010).

Dalam hemat Patricia, andai ide Jones terlaksana, hal itu sama saja dengan membuat bencana baru. "Itu sama saja dengan rencana membakar Injil-nya orang Kristen atau Taurat-nya orang Yahudi. Semua itu adalah kitab suci," kata Patricia.

"Ekstremis yang membunuh anakku adalah segelintir orang dari jutaan orang Muslim yang baik, termasuk jutaan orang Kristiani dan jutaan orang Yahudi," imbuhnya.   Bagi Patricia kemudian, perwujudan membakar Al Quran sama saja memberi angin segar bagi para ekstremis dimaksud. "Tindakan membakar Al Quran sama saja dengan mengakui tindakan para ekstremis," ujarnya lagi.

Maka, yang terpenting adalah mengurungkan niat membakar Al Quran. "Kalau Anda (Terry Jones-red) mau melancarkan protes, lakukanlah dengan cara-cara konstruktif. Saya melakukan protes terhadap para ekstremis itu dengan berbicara lantang dan menulis di surat kabar. Mengapa Anda (Terry Jones-red) tak melakukan seperti yang saya lakukan?" kata Patricia.

Patricia menekankan, dirinya tak hendak kenangan akan Kevin dinodai oleh tindakan-tindakan seperti rencana Terry Jones. Bagi Patricia, lalu, mengenang Kevin adalah dengan datang ke tempat peringatan tragedi tersebut. Kalau di London, lokasi peringatan ada di Grosvenor Square, di pusat kota London. "Saya akan meletakkan bunga mawar di situ, mendoakan Kevin seraya berharap ia pun memandang saya," tutur Patricia.

"Cara yang saya lakukan adalah cara terbaik untuk mengenang para korban, bukan dengan cara pembakaran seperti rencana itu," demikian Patricia Bingley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com