Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homoseks Unjuk Rasa Menentang G-20

Kompas.com - 23/06/2010, 14:04 WIB

TORONTO, KOMPAS.com — Seiring dengan peningkatan jumlah polisi di jalan-jalan Toronto, Kanada, menjelang pertemuan puncak G-20 pekan ini, para aktivis homoseksual melakukan aksi unjuk rasa, menyusuri jalanan pusat pertokoan di distrik tersebut.

Para aktivis yang melakukan aksi unjuk rasa dengan memakai busana karnaval itu meminta para pemimpin dunia juga membahas isu minoritas.

Dengan mengenakan berbagai jenis pakaian, mulai dari celana jeans hingga rok rumput dan celana ketat merah jambu, lebih dari 100 pengunjuk rasa menari-nari di jalanan yang terletak hanya beberapa blok dari lokasi para pemimpin dari 20 negara kaya dan berkembang dijadwalkan bertemu akhir pekan ini.

"Kami orang unik, kami menakjubkan, kami menentang G-20." Kalimat itu dinyanyikan oleh para pengunjuk rasa, disaksikan dua lusin polisi bersepeda yang sebelumnya membubarkan formasi tersebut setidaknya satu kali untuk menghentikan kegaduhan.

Salah seorang peserta aksi unjuk rasa yang mengenakan celana ketat, stiletto (sepatu berhak tinggi runcing), dan topeng kepala Perdana Menteri Stephen Harper yang berwarna merah jambu bertepuk tangan dan menari-nari seiring bunyi drum.

Pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka mencoba menarik perhatian pada hak-hak kelompok minoritas yang dipinggirkan karena jender, status ekonomi, atau seksualitas.

Kanada membelanjakan sekitar 1 miliar dollar Kanada untuk pengamanan dua pertemuan puncak internasional yang diselenggarakan berurutan pekan ini.

Kelompok Delapan (G-8) akan bertemu di kota Huntsville, Ontario, sekitar 215 kilometer utara Toronto pada 25-26 Juni.

Kelompok yang lebih besar, G-20, akan berkumpul pada 26-27 Juni di Toronto, yang pusat kotanya dipenuhi oleh polisi dan pagar keamanan. Salah satu agenda utama kelompok G-20 adalah membahas pemulihan ekonomi global pasca-krisis keuangan.

Kelompok-kelompok pengunjuk rasa telah berjanji untuk menjaga aksinya tetap damai sekalipun para aktivis mengatakan ada isu mengenai kelompok ekstremis yang berencana menggunakan aksi guna memprovokasi bentrokan dengan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com